Mui Kutuk Keras Aksi Provokatif Menteri Israel Ibadah Yahudi Di Al-aqsa

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, secara terbuka memimpin ibadah angan Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengukuk keras tindakan provokatif Ben Gvir ini.

"Kita mengutuk keras tindakan provokatif nan telah dilakukan Ben-Gvir lantaran apa nan dilakukannya jelas-jelas memperlihatkan kesombongannya sehingga dia tidak segan-segan menyalahi kesepakatan nan ada nan telah dihormati oleh semua pihak selama ini," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).

Tindakan Ben Gvir, kata Anwar, adalah sebuah pelanggaran terhadap kesepakatan status quo nan mengatur akses dan aktivitas di tempat-tempat suci di Yerusalem, terutama di kompleks Masjid Al-Aqsa.

"Tetapi patokan dan kesepakatan itulah nan dilanggar oleh Ben Gvir dimana dia terlihat secara jelas telah bermohon di area masjid.Di kalangan masyarakat bumi nan cinta tenteram tindakan Ben Gvir tersebut tentu saja mendapat kecaman lantaran apa nan dilakukan Ben Gvir jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan status quo nan ada," lanjutnya.

Apa nan dilakukan Ben Gvir, bagi Anwar, bisa menimbulkan eskalasi bentrok nan lebih luas. Karena bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsa jelas mempunyai nilai simbolis nan sangat penting.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad tak heran jika tindakan provokatif itu dilakukan Ben Gvir. Dadang menuding Ben Gvir sebagai anti Arab.

"Tidak mengherankan kelakuan Menhan Israel tersebut lantaran memang beliau anti Arab dan sekaligus anti Islam. Dia sering provokasi nan rawan termasuk melakukan Ibadah di Masjid Al-Aqsa, masjid ketiga nan paling dihormati kaum Muslimin," tutur Dadang.

Sebelumnya, tindakan provokatif Ben Gvir itu terjadi pada Minggu (3/8) waktu setempat. Media Israel mengatakan kunjungan Ben Gvir itu menandai pertama kalinya sebuah angan dibacakan di depan umum oleh seorang menteri pemerintah.

Kompleks Al-Aqsa diketahui merupakan situs tersuci ketiga umat Islam, dan juga tempat tersuci bagi kepercayaan Yahudi. Tempat itu dihormati sebagai letak kuil Yahudi pertama dan kedua.

Ritual keagamaan Yahudi dilarang di sana berasas perjanjian nan telah lama bertindak antara Israel dan Yordania. Dalam beberapa tahun terakhir, kesepakatan tersebut, nan dikenal sebagai "status quo", telah berulang kali dilanggar oleh visitor Yahudi, termasuk personil parlemen Israel.

(isa/idn)