Negara Arab Ramai-ramai Kecam Hamas-serukan Akhiri Kekuasaan Di Gaza

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki, menandatangani deklarasi bersama, nan untuk pertama kalinya mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Mereka juga menyerukan golongan militan Palestina tersebut untuk melucuti persenjataannya, membebaskan semua sandera nan ditawan dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza.

Dilansir Newsweek, Kamis (31/7/2025), sebanyak 17 negara, ditambah Liga Arab nan beranggotakan 22 negara dan seluruh Uni Eropa, mendukung deklarasi nan disepakati pada konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang menghidupkan kembali solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.

"Deklarasi New York" tersebut menetapkan rencana berjenjang untuk mengakhiri bentrok Israel-Palestina nan telah berjalan nyaris delapan dasawarsa dan perang nan sedang berjalan di Gaza. Rencana tersebut bakal berpuncak pada Palestina nan merdeka, hidup berdampingan secara tenteram dengan Israel, dan pada akhirnya integrasi mereka ke dalam area Timur Tengah nan lebih luas.

"Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas kudu mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan keterlibatan dan support internasional, sejalan dengan tujuan Negara Palestina nan berdaulat dan merdeka," demikian isi deklarasi tersebut.

"Kami mengutuk serangan nan dilakukan Hamas terhadap penduduk sipil pada 7 Oktober," tambah deklarasi tersebut. "Kami juga mengutuk serangan Israel terhadap penduduk sipil di Gaza dan prasarana sipil, pengepungan, dan kelaparan, nan telah mengakibatkan musibah kemanusiaan nan luar biasa dan krisis perlindungan," imbuh deklarasi tersebut.

Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan mematikan nan dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, nan menewaskan sekitar 1.200 orang, nan memicu perang di Gaza. Ini menandai kecaman pertama oleh nyaris semua negara Arab atas serangan Hamas tersebut.

Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan Israel di Gaza nan menewaskan penduduk sipil, menyerukan Israel untuk meninggalkan banyak kebijakannya selama perang dan setelahnya, termasuk pembatasan support kemanusiaan ke Jalur Gaza, pemerintahan militer dan pembangunan permukiman di Tepi Barat, kegagalannya mencegah tindak kekerasan para pemukim terhadap penduduk Palestina, dan dugaan perubahan status quo di Yerusalem.

Deklarasi tersebut juga menyerukan kemungkinan pengerahan pasukan asing untuk menstabilkan Gaza setelah berakhirnya perang.

(ita/ita)