Pasukan Israel Tingkatkan Kesiapan Operasional Di Gaza, Perang Lagi?

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Militer Israel mengatakan bahwa mereka meningkatkan "kesiapan operasional" di sekitar Gaza. Hal ini disampaikan pada Minggu (23/2) setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negara tersebut siap untuk melanjutkan pertempuran melawan Hamas.

"Setelah penilaian situasional, diputuskan untuk meningkatkan kesiapan operasional di area sekitar Jalur Gaza," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir instansi berita AFP, Senin (24/2/2025).

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan bahwa Israel siap untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza kapan saja. Dia sesumbar sembari berjanji untuk menyelesaikan tujuan perang, baik melalui negosiasi alias dengan langkah lain.

"Kami siap untuk melanjutkan pertempuran sengit kapan saja, rencana operasional kami sudah siap," kata Netanyahu dalam upacara untuk pasukan tempur, sehari setelah Israel menghentikan pembebasan tahanan Palestina nan semestinya menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata, dilansir AFP, Minggu (23/2/2025).

"Di Gaza, kita telah melenyapkan sebagian besar pasukan terorganisir Hamas, namun tidak ada keraguan-kami bakal menyelesaikan tujuan perang sepenuhnya-baik melalui negosiasi alias dengan langkah lain," tambahnya.

Gencatan senjata di Gaza, nan dimulai pada 19 Januari, sebagian besar menghentikan pertempuran luar biasa nan telah berjalan selama lebih dari 15 bulan di wilayah Palestina.

Tahap pertama gencatan senjata berhujung pada awal bulan Maret mendatang. Tetapi negosiasi untuk tahap berikutnya belum dilakukan, nan dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen nan dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Israel sebelumnya diperkirakan bakal membebaskan lebih dari 600 tahanan Palestina pada hari Sabtu (22/2) sebagai hadiah atas enam sandera Israel nan dibebaskan oleh militan Hamas di Gaza.

Namun, Netanyahu mengatakan pembebasan tahanan Palestina bakal ditunda sampai Hamas menghentikan "upacara memalukan" sembari membebaskan sandera Israel.

Hamas mengkritik keputusan Israel, menyebut pemerintah Israel membahayakan gencatan senjata Gaza setelah menghentikan pembebasan tahanan Palestina.

"Dengan menunda pembebasan tahanan Palestina kami sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata fase pertama, pemerintah musuh bertindak semena-mena dan membahayakan keseluruhan kesepakatan ini," kata Bassem Naim, pejabat senior Hamas, dalam sebuah pernyataan.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu