ARTICLE AD BOX
Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saling rangkul di aktivitas Bimtek PDIP nan digelar di Bali. Rangkulan itu rupanya punya makna tersendiri bagi jejeran PDIP.
Momen kedua anak Ketum PDIP Megawati Sokearnoputri tersebut saling merangkul terjadi saat aktivitas Bimtek PDIP nan digelar di The Meru & Bali Beach Convention Center, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025) lalu. Saat itu, Megawati baru saja menghadiri aktivitas itu.
Megawati didampingi Prananda ketika memasuki letak acara. Kemudian, keduanya disambut oleh Puan nan lebih dulu berada di lokasi. Dalam kesempatan itu, Megawati dan Puan sempat saling berpelukan.
Tak hanya itu, Prananda dan Puan kemudian saling merangkul sembari melangkah ke letak acara. Keduanya nan kompak memakai setelan hitam juga sempat saling berbincang.
Untuk diketahui, Megawati memang sempat memberikan pengarahan tertutup dalam Rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) personil DPR RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten alias Kota Fraksi PDIP periode 2024-2029. Acara ini diketahui dihadiri oleh sekitar 3.200 nan menjadi corak konsolidasi internal partai.
Lantas apa makna rangkulan Prananda dan Puan bagi jejeran PDIP?
Solid Bukan Sekadar Slogan
Ketua DPP PDIP Said Abdullah punya pandangan mengenai momen rangkulan antara Prananda dan Puan. Ia menggarisbawahi tindakan keduanya sebagai pesan bahwa PDIP solid bukanlah sekadar slogan.
"Harmoni bukan hanya sekedar hubungan antar beliau, tetapi juga di jejeran kepartaian secara keseluruhan. PDI Perjuangan solid bukan sekedar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan," kata Said kepada wartawan, Kamis (31/7).
Ia menyebut kedua tokoh ini sama-sama tumbuh dan dibesarkan dalam rumah besar PDI Perjuangan. Mereka, disebut Said, berproses dan menorehkan kiprah untuk membesarkan partai.
"PDI Perjuangan solid di bawah kepemimpinan Ibu Mega. Perbedaan pendapat tidak bisa kita maknai sebagai faksional di dalamnya. Justru itulah bentuk dari kerakyatan di PDI Perjuangan. Wacana boleh berbeda, tetapi ketika Ibu Ketua Umum memutuskan, kami semua solid mendukung penuh keputusan tersebut," ujar Said.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah (Foto: Dok.Istimewa)
Ia menegaskan jika PDIP hanya ada satu faksi. Said berambisi Bimtek PDIP nan diselenggarakan kemarin bisa memberikan akibat bagi para kader.
"Dengan demikian, keberadaan Mbak Puan dan Mas Prananda menopang penuh kepemimpinan Ibu Mega. Beliau berdua hanya berbagi peran dan penugasan politiknya nan ditujukan untuk kebesaran PDI Perjuangan," ujar Said.
"Sehingga di PDI Perjuangan hanya ada satu faksi di bawah Ibu Mega selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. Berkaitan dengan perihal itu, agenda Bimtek DPR dan DPRD se-Indonesia kemarin mau menerjemahkan tugas lebih operasional agar peran politik PDI Perjuangan di DPRD dan DPR bisa lebih produktif," tambahnya.
Puan dan Prananda Tak Pernah Ada Masalah
Selain Said Abdullah, Ketua DPP PDIP lainnya, Deddy Sitorus, juga punya pandangan positif mengenai tindakan saling rangkul antara Puan dan Prananda. Deddy menyebut Puan dan Prananda memang tak pernah punya masalah.
"Ya saya kira itu sesuatu nan biasa saja ya. Biasa lantaran saya pribadi, kami sendiri memandang gimana hubungan antara Mas Prananda dengan Mbak Puan Maharani sehari-hari, ya. Sebagai, katakanlah sebagai nan berkerabat dan juga sebagai pengurus partai tidak pernah ada masalah," kata Deddy Sitorus.
Deddy Sitorus (Foto: Taufiq Syarifudin/)
Deddy mengatakan hubungan kedua tokoh ini cukup baik. Ia mengatakan Puan dan Prananda mempunyai peran nan berbeda dalam tugas di partai.
"Mereka adalah dua orang berkerabat nan menurut saya cukup akrab. Tetapi kan memang keduanya mempunyai domain nan menjadi kesukaan nan berbeda," ujar Deddy.
"Kalau Mas Prananda kan kita tahu memang orang nan sejatinya mengabdikan diri untuk pengembangan dan penguatan partai di internal. Kalau Mbak Puan kan memang lebih punya hatikecil sebagai seorang politisi, mengurusi hal-hal kenegaraan seperti itu ya," sambungnya.
Deddy mengatakan Puan dan Prananda tak pernah punya masalah. Ia menyinggung banyak spekulasi nan tak betul terhadap hubungan Puan dan Prananda.
"Mereka memang tidak pernah ada masalah. Tetapi memang kita kudu akui memang bahwa ada orang nan berupaya mencari-cari masalah alias mempermasalahkan gitu ya," ujar Deddy.
"Nah ini nan sebenarnya juga membikin kita di dalam kadang-kadang bingung. Bahwa ada perbedaan-perbedaan pandangan juga tidak pernah terlihat nan kita tahu ya. Tapi kan orang sering berasumsi, sering katakanlah memperkirakan gitu. Dan itu juga sebagai bukti bahwa tidak betul tuh nan namanya spekulasi di luar," tambahnya.
(maa/maa)