Pilu Kelaparan Di Gaza, Italia Kirim Bantuan Dari Udara

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Pemerintah Italia mengatakan bahwa mereka bakal memulai pengiriman support kemanusiaan lewat udara ke Gaza, nan sedang dilanda kelaparan. Langkah Italia ini mengikuti sejumlah negara Eropa lainnya nan telah lebih dulu melakukannya.

"Saya telah memberikan lampu hijau untuk misi nan melibatkan aset-aset Angkatan Darat dan Angkatan Udara untuk pengangkutan dan pengiriman support kebutuhan pokok via udara kepada penduduk sipil di Gaza, nan telah terdampak parah oleh bentrok nan sedang berlangsung," kata Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani dalam sebuah pernyataan, dilansir instansi berita AFP, Sabtu (2/8/2025).

Menlu Italia itu mengatakan bahwa Angkatan udara Italia bakal bekerja sama dengan militer Yordania untuk mengirimkan support udara berupa kontainer unik berisi barang-barang kebutuhan penting.

Penerbangan pertama kemungkinan bakal dilakukan pada 9 Agustus, ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Spanyol pada hari Jumat (1/8) menyatakan telah menjatuhkan 12 ton makanan melalui udara ke Gaza. Langkah ini dilakukan mengikuti Inggris dan Prancis, nan telah berkolaborasi dengan negara-negara Timur Tengah untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan nan sangat dibutuhkan melalui udara ke wilayah Palestina tersebut.

Perang nan terus berjalan di Gaza telah membikin situasi kemanusiaan di wilayah itu betul-betul di luar imajinasi. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Johann Wadephul, dalam konvensi pers di Yerusalem, pada Kamis (31/7) setelah dia melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi Israel dalam kunjungannya, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Menlu Gideon Saar.

"Bencana kemanusiaan di Gaza di luar imajinasi," ujar Wadephul dalam pernyataannya.

Wadephul menegaskan bahwa Israel kudu "dengan sigap dan secara kondusif mengirimkan support kemanusiaan dan medis nan mencukupi untuk menghindari kematian massal" akibat kelaparan di Jalur Gaza.

Dia juga menegaskan bahwa "benar-benar tidak dapat ditoleransi" ketika "pria, wanita, dan anak-anak terbunuh setiap hari saat mati-matian mencari makanan".

Israel sedang berada di bawah tekanan internasional nan semakin meningkat untuk menyetujui gencatan senjata dan mengizinkan lonjakan support makanan masuk ke wilayah Jalur Gaza, di mana para master nan didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan "kelaparan sekarang meluas".

(ita/ita)