ARTICLE AD BOX
Pekanbaru -
Kepolisian Daerah (Polda) Riau membikin terobosan baru dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap publik. Setelah program Jalur (Jelajah Riau untuk Rakyat), Polda Riau sekarang menghadirkan program Radar untuk merespons sigap laporan masyarakat.
Kapolda Irjen Herry Heryawan menyampaikan program Radar ini datang sebagai bentuk transformasi Polda Riau di era digital. Polisi menyadari penggunaan media sosial saat ini semakin marak dan menjadi ruang terbuka di bumi maya.
"Program Radar ini adalah terobosan imajinatif dari Polda Riau untuk merespon sigap laporan masyarakat nan ada di media sosial," kata Irjen Herry Heryawan, Rabu (2/7/2025).
Selain melalui jasa hotline 110 nan terpusat di Mabes Polri, masyarakat bisa membikin pengaduan ke Polda Riau melalui platform media sosial TikTok dan Instagram. Laporan dari masyarakat nan masuk nantinya bakal langsung ditindaklanjuti, tentunya dengan melalui sistem verifikasi nan sesuai aturan.
Herry Heryawan mengatakan laporan nan masuk bakal diteruskan ke polsek dan polres setempat. Selanjutnya, laporan tersebut akan diverifikasi kebenarannya sebelum diproses pada tahap selanjutnya.
"Setelah masyarakat melaporkan kelak ada alur nan kudu kita ikuti sesuai mekanisme, itu kita berikan feedback. Untuk memberikan feedback itu kita sudah membikin tim-tim respons sigap dari polsek sampai ke polres, kelak mereka bakal datang ke TKP dan mengecek laporan apakah laporan tersebut betul alias hoax," jelasnya.
Selain sebagai sarana untuk menampung kejuaraan masyarakat, program Radar ini juga dibentuk untuk pengendalian sekaligus pengawasan terhadap informasi-informasi nan berkembang di media sosial, terutama informasi-informasi hoax.
"Harapannya program ini juga dilakukan polres dan polsek. Agar kita betul-betul bisa mengendalikan dan mengawasi, bukan saja masyarakat tapi personel kita agar bisa bekerja dengan benar," katanya.
Kapolda menambahkan program ini sudah mulai berjalan dan baru bakal diluncurkan dalam sepekan mendatang. Program ini bakal dievaluasi dengan melibatkan akademisi nan bakal melakukan survei setiap 6 bulan sekali.
"Program ini kita bekerja sama dengan beberapa universitas, akademisi. Tiap enam bulan kita evaluasi, kita bakal buat survei sejauh mana kepuasan masyarakat dengan program ini," pungkasnya.
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini