Polres-polresta Bogor Tetapkan 9 Tersangka Premanisme Berkedok Mata Elang

Bogor -

Sebanyak sembilan orang ditetapkan tersangka kasus premanisme berkedok mata elang (matel) alias debt collector di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kesembilannya bakal diproses lebih lanjut hingga pengadilan.

"Dari pengungkapan kolaboratif, kami menetapkan sembilan tersangka nan telah kami tangkap dan tahan untuk diproses di investigasi hingga pengadilan nanti," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan saat konvensi pers, Jumat (9/5/2035).

Polisi menjerat kesembilan tersangka dengan pasal berlapis. Akibat perbuatannya, para tersangka terancam balasan penjara maksimal sembilan tahun.

"Para tersangka dijerat dengan pasal tindak pidana pengancaman dan alias perampasan dan alias pencurian dengan pemberatan dan alias penggelapan dan alias penipuan dan alias penadahan," ungkapnya.

"Sebagaimana dimaksud pasal 335 dan alias pasal 365 dan alias pasal 363 dan alias 372 dan alias pasal 378 dan alias pasal 480 dan alias pasal 481 dengan ancaman balasan pidana penjara mskimal sembilan tahun," lanjut Rio.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan, para matel tersebut bergerak berkelompok. Ada organisasi nan menaungi mereka.

"Rata-rata mereka ada suatu golongan bisa dibilang ormas dan sebagainya. Jadi mereka ada organisasi nan mereka punya," kata Eko.

Dia mengatakan pihaknya bakal terus menyelidiki dan memburu para pelaku. Termasuk menumpas organisasi nan menaungi mereka.

"Ini nan bakal kita tumpas terus. Kita sudah tahu organisasi dan kita tetap telusuri ini. Kita bakal tarik ke atasnya siapa nan terlibat semuanya," imbuhnya.

Turut datang dalam konvensi pers tersebut Bupati Bogor Rudy Susmanto, dan Wakil Walikota Bogor Jaenal Mutaqin. Serta datang Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Henggar Tri Wahono.

Konferensi pers tersebut merupakan kerjasama antara Polres Bogor berbareng Polresta Bogor Kota dalam memberantas tindakan premanisme di wilayah Bogor Raya.

(rdh/mea)