Siapa Angelo Loras? Pria Iran Yang Membakar Sinagoge Di Melbourne

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Angelo Loras membakar Sinagoge di Melbourne. Foto/X/@JamesHartline

SYDNEY - Angelo Loras, laki-laki nan diduga membakar sinagoge Australia saat para umat Yahudi makan malam di dalamnya, sudah ditangkap dan didakwa saat mereka menyelidiki apakah serangan itu mengenai teror.

Angelo Loras, 34, dari pinggiran kota Sydney, Toongabbie, diduga membakar pintu depan sinagoge East Melbourne Hebrew Congregation nan ramai pada Jumat malam saat sekitar 20 orang berada di dalam untuk makan Shabbat.

Polisi negara bagian Victoria mendakwa Loras dengan serangkaian pelanggaran, termasuk tindakan sembrono nan membahayakan nyawa. Ia tidak disebutkan namanya mengenai dengan dua serangan lain terhadap organisasi Yahudi nan terjadi sekitar waktu nan sama.

"Pria itu diduga menuangkan cairan nan mudah terbakar di pintu depan gedung dan membakarnya sebelum melarikan diri dari tempat kejadian," kata polisi dalam sebuah pernyataan. "Detektif bakal terus memeriksa niat dan ideologi orang nan didakwa untuk menentukan apakah kejadian itu betul-betul terorisme."

Para penduduk Yahudi lolos tanpa cedera melalui bagian belakang sinagoge sebelum petugas pemadam kebakaran memadamkan api.

Loras muncul di Pengadilan Magistrat Melbourne dan diperintahkan ditahan hingga sidang pada 22 Juli. Dia tidak mengusulkan jaminan.

Siapa Angelo Loras? Pria Iran nan Membakar Sinagoge di Melbourne

1. Warga Iran nan Suka Musik

Loras menggambarkan dirinya di platform media sosial X sebagai "Lajang, penduduk Iran, pengemudi forklift, pecinta musik."

Serangan itu adalah nan terbaru dari serangkaian kejadian nan menargetkan orang Yahudi di Melbourne dan Sydney, sebagian besar dianggap mengenai dengan kemarahan atas tindakan Israel di Timur Tengah, dengan para pemimpin Australia berjanji untuk menindak para pelaku.

Penangkapan itu disambut baik oleh Dvir Abramovich, kepala Komisi Anti-Pencemaran Nama Baik, nan mengatakan serangan pembakaran itu telah "merobek hati organisasi Yahudi dan mengejutkan masyarakat luas hingga ke akar-akarnya."

“Penangkapan tersebut memberikan sedikit rasa nyaman bagi masyarakat nan dicekam rasa takut, marah, dan tidak percaya, serta bakal memberikan sedikit rasa kondusif di saat-saat nan sangat tertekan,” katanya dalam sebuah pernyataan.