ARTICLE AD BOX
Situasi keamanan di laut merah sekarang tegang usai golongan Houthi melancarkan serangan hingga membikin kapal nan melintas tenggelam. Serangan ini terjadi lagi usai Houthi sempat mengumumkan penghentian pada Desember tahun lalu.
Dirangkum , Kamis (10/7/2025) seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Houthi menyatakan serangannya nan pertama tahun ini sukses menenggelamkan kapal kargo di perairan strategis pada Minggu (6/7). Houthi menggunakan tembakan senjata, serangan roket, dan perahu bermuatan peledak nan dikendalikan dari jarak jauh.
Houthi mengatakan kelompoknya telah membiarkan 19 awak kapal itu turun dari kapal kargo jenis bulk carrier nan berbendera Liberia dan berjulukan Magic Seas.
Serangan tersebut mengakhiri separuh tahun ketenangan di Laut Merah, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia, nan menjadi letak rentetan serangan Houthi pada akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2024 nan mengganggu pelayaran antara Eropa dan Asia melalui Terusan Suez.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan dalam pernyataan nan disiarkan televisi lokal bahwa kapal tersebut menjadi sasaran serangan pada Minggu (6/7) setelah Angkatan Laut mengeluarkan peringatan dan panggilan nan diabaikan oleh awak kapal.
Saree menyebut kapal kargo itu diserang menggunakan dua perahu tak berawak, lima rudal, dan tiga drone.
Laporan Reuters menyebut kapal kargo nan diserang Houthi itu dioperasikan oleh perusahaan Yunani, Stem Shipping. Pihak Stem Shipping mengatakan kepada Reuters bahwa semua awak kapal itu diselamatkan oleh sebuah kapal jual beli nan lewat dan diperkirakan bakal tiba di Djibouti pada Senin (7/7) waktu setempat.
Otoritas Uni Emirat Arab, secara terpisah, mengatakan pihaknya sukses menyelamatkan semua 22 orang dari kapal Magic Seas setelah kapal AD Ports Group, Safeen Prism, merespons panggilan darurat dari sebuah kapal komersial setelah serangan di Laut Merah.
4 Awak Kapal Tewas
Sehari setelahnya, Senin (7/7), Houthi kembali melancarkan serangan terhadap kapal kargo di Laut Merah. Kapal kargo Eternity C itu disebut membawa 22 awak kapal, nan terdiri atas 21 awak asal Filipina dan satu awak asal Rusia. Kapal kargo itu berbendera Liberia dan dioperasikan Yunani.
Kapal itu diserang dengan sejumlah drone laut dan granat berpeluncur roket nan ditembakkan dari beberapa speedboat berawak. Itu menjadi serangan kedua Houthi dalam sehari setelah berbulan-bulan ketenangan di perairan Laut Merah dan sekitarnya.
Simak selengkapnya di laman selanjutnya
Menurut sumber-sumber keamanan maritim nan memahami situasi di lokasi, setidaknya empat awak kapal itu tewas dan dua awak lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut -- korban jiwa pertama nan melibatkan pelayaran di Laut Merah sejak Juni 2024.
Operator kapal kargo tersebut, Cosmoship Management, belum menanggapi permintaan komentar mengenai korban jiwa dalam serangan tersebut.
Sekoci penyelamat pada kapal kargo itu hancur selama serangan terjadi, dan para awak lainnya belum dapat meninggalkan kapal dengan aman.
"Ini merupakan operasi untuk menyelamatkan para awak kapal, beberapa di antaranya terluka dan memerlukan bantuan, serta untuk mengumpulkan jenazah para pelaut nan kehilangan nyawa," sebut seorang pejabat perusahaan manajemen akibat maritim Diaplous, nan terlibat dalam misi evakuasi.
"Kami bermaksud untuk operasi damai," kata pejabat nan enggan disebut namanya.
Disebutkan bahwa misi pemindahan itu diluncurkan berbareng perusahaan keamanan Inggris, Ambrey. Saat tim penyelamat mendekati kapal kargo tersebut, sebagian awak telah berada di air dengan mengenakan jaket pelampung.
Secara terpisah, menurut para sumber, beberapa pejabat pemerintah Yunani telah memulai pembicaraan diplomatik dengan Arab Saudi, pemain kunci di kawasan, untuk membantu menyelamatkan kapal tersebut.
Kelompok Houthi menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan nan menenggelamkan sebuah kapal kargo di perairan Laut Merah.
"Angkatan Laut pada Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan kapal Eternity C," kata ahli bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya.
Ditegaskan Saree bahwa serangan itu merupakan solidaritas untuk penduduk Palestina di Jalur Gaza dan menyebut kapal kargo tersebut sedang berlayar menuju ke Eilat, Israel.
(lir/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini