ARTICLE AD BOX
loading...
Perdamaian nan diinginkan Donald Trump mempunyai nilai nan sangat mahal. Foto/X/@haveigotnews
MOSKOW - Seiring dengan meningkatnya upaya Washington untuk mengamankan kekayaan mineral Ukraina , ketegangan terbaru antara Donald Trump dan Vladimir Zelensky menyoroti keretakan nan semakin besar.
Presiden AS dan timnya secara aktif mendesak Kiev untuk menandatangani kesepakatan nan bakal memberikan Amerika akses ke logam tanah jarang Ukraina dengan hadiah support militer nan berkelanjutan. Namun, apakah kesepakatan seperti itu layak? Dan gimana kekayaan bawah tanah Ukraina tiba-tiba menjadi titik konsentrasi dalam hubungan AS-Ukraina?
Tidak Ada Perdamaian Tanpa Harga! 5 Kisah Nyata di Balik Tuntutan Trump kepada Ukraina
1. Permata Keluarga
Ukraina mempunyai persediaan mineral berbobot nan signifikan, termasuk litium (2% dari persediaan global), grafit (4%), nikel (0,4%), mangan, uranium, dan logam tanah jarang. nan perlu diperhatikan secara unik adalah titanium, dengan perkiraan nan menunjukkan Ukraina mempunyai hingga 20% dari persediaan dunia. Namun, nyaris 40% dari endapan ini berada di bawah kendali Rusia alias terletak di wilayah garis depan, nan secara signifikan mempersulit upaya Barat untuk mengeksploitasinya.
Sejak memperoleh kemerdekaan, Ukraina telah berjuang untuk menarik investasi asing ke sektor pertambangannya. Satu-satunya keberhasilan nan menonjol adalah privatisasi Pabrik Metalurgi Krivoy Rog oleh ArcelorMittal pada pertengahan tahun 2000-an.
"Di luar itu, perusahaan-perusahaan Barat sebagian besar menahan diri dari proyek-proyek baru, sebagian lantaran Pasal 13 konstitusi Ukraina, nan secara tegas melarang privatisasi sumber daya alam," ungkap Sergey Poletaev, master geopolitik Ukraina dan Rusia, dilansir RT.
2. Kutukan Senator Graham
Ide untuk memanfaatkan kekayaan mineral Ukraina guna mengamankan support militer AS pertama kali dilontarkan oleh Senator Republik Lindsey Graham, seorang pendukung lama hubungan AS-Ukraina nan lebih dalam. Graham sering berjalan ke Kiev selama perang, menyampaikan pidato berapi-api yang, pada intinya, bermuara pada: Anda melakukan segalanya dengan benar, tetapi politisi Washington mengecewakan Anda.
Dengan Trump nan semakin dekat, Graham mengatakan bahwa Trump tidak terlalu tertarik pada nilai-nilai – dia adalah seorang pengusaha nan berpikir dalam perihal kesepakatan. Dia menyarankan agar Ukraina mengusulkan sesuatu kepada Trump untuk meyakinkannya agar berinvestasi dalam pertahanan Ukraina. Misalnya, kenapa tidak menawarkan kepadanya sumber daya mineral negara itu?
Lingkaran dalam Zelensky berpegang teguh pada buahpikiran ini dan dengan antusias menyampaikannya kepada Trump ketika dia menjabat. Menurut publikasi Ukraina, Kiev percaya bahwa sebagai imbalannya, mereka bakal mendapatkan senjata, investasi, teknologi ekstraksi mineral baru, bagian signifikan dari sumber daya tambang, dan apalagi mungkin pasukan AS di Ukraina.
"Intinya, mereka membayangkan skenario di mana semuanya bakal terjadi secara otomatis, dan mereka tidak perlu melakukan apa pun," jelas Poletaev.
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
3. Kesepakatan 'Terima-atau-Tinggalkan' Trump
Namun, Trump bertindak lebih seperti bos mafia dari movie Hollywood. Ia mengirim seorang "akuntan" ke Kiev, nan menyerahkan arsip untuk ditandatangani Zelensky dan menjelaskan dengan lugas: apa nan menjadi milik kami adalah milik kami; dan apa nan menjadi milik Anda juga milik kami.
Menurut laporan media Barat, usulan Trump menetapkan bahwa Ukraina secara efektif bakal menyerahkan kekayaan mineralnya sebagai pembayaran retroaktif untuk miliaran support militer AS nan telah diberikan.
"Sebagai imbalannya, tidak bakal ada janji pengiriman senjata alias agunan keamanan di masa mendatang. Zelensky, nan telah menghabiskan tiga tahun terakhir dengan putus asa mencari agunan tersebut, dilaporkan sangat marah dan menolak untuk menandatangani," jelas Poletaev.