ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, secara terbuka memimpin ibadah angan Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Tindakan ini menuai kecaman lantaran melanggar kesepakatan nan telah lama bertindak di situs tersebut.
Dilansir AFP, Senin (4/8/2025), tindakan Ben Gvir terjadi pada Minggu (3/8) waktu setempat. Media Israel mengatakan kunjungan Ben Gvir itu menandai pertama kalinya sebuah angan dibacakan di depan umum oleh seorang menteri pemerintah.
Kompleks Al-Aqsa diketahui merupakan situs tersuci ketiga umat Islam, dan juga tempat tersuci bagi kepercayaan Yahudi. Tempat itu dihormati sebagai letak kuil Yahudi pertama dan kedua.
Ritual keagamaan Yahudi dilarang di sana berasas perjanjian nan telah lama bertindak antara Israel dan Yordania. Dalam beberapa tahun terakhir, kesepakatan tersebut, nan dikenal sebagai "status quo", telah berulang kali dilanggar oleh visitor Yahudi, termasuk personil parlemen Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan nan menyatakan bahwa kebijakan Israel untuk mempertahankan status quo di Bukit Bait Suci tidak berubah.
Tanggal nan dipilih Ben Gvir untuk tindakannya sangat simbolis. Dalam almanak Ibrani, hari Minggu menandai Tisha B'Av alias hari puasa untuk memperingati penghancuran dua kuil Yahudi nan dulu berdiri di kompleks Al-Aqsa saat ini.
Dalam sebuah pernyataan nan direkam di kompleks tersebut, Ben Gvir mengatakan bahwa Israel kudu menanggapi "video horor" dua sandera Israel nan dibebaskan oleh golongan militan Palestina pekan ini dengan "memperluas kedaulatan Israel atas seluruh Jalur Gaza".
Israel menduduki dan mencaplok Yerusalem timur pada tahun 1967. Langkah itu tidak diakui oleh sebagian besar organisasi internasional.
Tindakan Ben Gvir, nan digambarkan oleh surat berita sayap kiri Israel Haaretz sebagai "provokasi", menuai kecaman dari Otoritas Palestina hingga Yordania dan Arab Saudi, nan menyebutnya sebagai "eskalasi berbahaya".
(ygs/ygs)