Wakil Panglima Tni Jawab Isu Darurat Militer Buntut Kericuhan-penjarahan

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Isu darurat militer mewarnai tindakan penjarahan rumah personil DPR dan Menteri Keuangan oleh massa tak dikenal. TNI menjawab rumor penerapan darurat militer nan beredar di media sosial.

Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, menyatakan TNI alim konstitusi. Menurutnya, rumor darurat militer sangat salah.

"Saya sampaikan bahwa TNI dalam perihal ini alim konstitusi, tadi saya sampaikan bahwa TNI saat ini dalam satu soliditas nan sangat kuat, antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan Mabes angkatan, tentunya kita dalam satu kuda itu semua ya jika ada dugaan seperti itu (darurat militer), tentunya itu sangat salah, jauh dari apa nan kita lakukan," kata Tandyo usai rapat berbareng Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Tandyo mengatakan TNI solid dalam satu komando. Menurutnya, TNI turun memberikan support kepada lembaga lain ketika perintah sudah turun.

"Ini saya sampaikan bahwa pada saat tanggal 30 (Agustus), Pak Presiden memanggil Panglima TNI dan Kapolri menyampaikan statement itu dan kita solid jadi satu, di situ, gimana untuk mengelola ini sama-sama," ujarnya.

Dia menegaskan tak ada niatan TNI untuk mengambil alih pengamanan. Tandyo mengatakan pihaknya membantu usai adanya perintah dari Presiden Prabowo Subianto dan permintaan dari pihak kepolisian.

"Jadi tidak ada kita mau ngambil alih, tidak ada, lantaran itu disampaikan bahwa nan di depan kan Polri dulu, Polri, baru setelah itu ada kondisi seperti ini, ya barulah kita jadi satu dengan Polri, tidak ada kemauan kita untuk mengambil (alih)," tuturnya.

Diketahui, tindakan demonstrasi terjadi beberapa hari terakhir ini. Demo bermulai dari tuntutan masyarakat mengenai penghasilan dan tunjangan personil DPR.

Kemudian demo pun semakin memanas usai pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan nan tewas dilandas kendaraan taktis (rantis) Brimob. Aksi demo itu bersambung ke Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8).

Namun, ada massa tak dikenal menggeruduk dan menjarah rumah-rumah personil DPR RI, salah satunya Ahmad Sahroni nan sudah dinonaktifkan dari posisinya sebagai legislator. Warga menyebut para penjarah rumah Sahroni bukan masyarakat setempat namalain di luar Kebon Bawang, Jakarta Utara.

(amw/gbr)