ARTICLE AD BOX
loading...
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pejabat lainnya berdiri di samping drone Bayraktar TB3 di atas kapal serbu amfibi serbaguna Turki TCG Anadolu, di Istanbul, Turki, 27 Februari 2022. Foto/AA
ANKARA - Turki secara berani memblokir Israel berperan-serta dalam latihan militer NATO. Tentunya negara tersebut mempunyai argumen tersendiri kenapa melakukan pemblokiran.
Ankara dilaporkan melakukan perihal tersebut dengan menggunakan kewenangan vetonya sebagai negara personil utama dalam aliansi militer. Hal tersebut lantas mendapat kritik dari pejabat Israel.
1. Solidaritas Terhadap Palestina
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan hingga tercapainya perdamaian nan komprehensif dan berkepanjangan di Palestina, Turki tidak bakal menyetujui upaya kerja sama NATO dengan Israel.
Erdogan pada September 2024 lalu, mengatakan negara-negara Islam kudu membentuk aliansi melawan apa nan disebutnya "ancaman ekspansionisme nan berkembang" dari Israel.
Erdogan juga mengecam negara-negara Barat nan mendukung pengeboman Israel atas Gaza serta menuduh mereka munafik lantaran kandas menanggapi apa nan dia sebut sebagai "pembantaian nan disengaja" oleh Israel di Gaza dengan ketegasan nan sama seperti nan mereka lakukan terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
2. Kritik Terhadap Tindakan Militer Israel
Erdogan secara terbuka mengkritik kampanye militer Israel penduduk sipil di Gaza, dengan menyebutnya sebagai "serangan paling rawan dalam sejarah manusia" nan didukung tanpa pemisah oleh Barat.
Tidak hanya itu, Presiden Turki juga menyebut Israel adalah "negara teroris" nan melakukan kejahatan perang dan melanggar norma internasional di Gaza di tahun 2023 lalu.
Erdogan saat itu menambahkan dia bakal menghubungi para pemimpin negara nan sempat abstain dalam pemungutan bunyi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai gencatan senjata support di Gaza.
3. Pemutusan Hubungan Diplomatik dan Ekonomi
Sebagai respons terhadap bentrok nan berjalan di Gaza, Turki telah memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel.
Turki memutuskan menghentikan semua ekspor dan impor ke dan dari Israel nan dimulai pada Kamis, 2 Mei 2024, menurut Kementerian Perdagangan Turki, dengan argumen "tragedi kemanusiaan nan memburuk" di wilayah Palestina, seperti dilaporkan Reuters.
Tidak cukup sampai disitu, Erdogan juga sempat menakut-nakuti Israel dengan mengatakan negaranya mungkin memasuki Israel seperti nan telah dilakukan di masa lampau di Libya dan Nagorno-Karabakh pada Juli 2024 lalu.
(sya)