3 Fakta Operasi Bendera Hitam Yang Digelar Israel Untuk Menyerang Yaman

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Operasi Bendera Hitam nan digelar di Israel untuk menyerang Yaman. Foto/X/@Middle_Eastern0

TEL AVIV - Israel meluncurkan operasi pengeboman besar-besaran nan menargetkan prasarana utama di Yaman dengan nama Operasi Bendera Hitam. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduh "rezim" Houthi mengubah kegunaan pelabuhan dan pembangkit listrik untuk keperluan militer.

Kampanye pengeboman terhadap salah satu negara termiskin di dunia, nan dijuluki Operasi Bendera Hitam, diumumkan Senin pagi oleh Menteri Pertahanan Israel Katz dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

3 Fakta Operasi Bendera Hitam nan Digelar Israel untuk Menyerang Yaman

1. Menarget Infrastruktur Pelabuhan Yaman

Serangan tersebut menargetkan prasarana di pelabuhan Yaman di Hodeidah, Ras Isa, dan Al-Salif, serta pembangkit listrik di Ras Katib. Ledakan keras dilaporkan terjadi di area sekitar letak nan menjadi target.

“Pelabuhan-pelabuhan ini digunakan oleh rezim Houthi untuk mentransfer senjata dari rezim Iran, nan digunakan untuk melakukan operasi teroris terhadap Negara Israel dan sekutunya,” klaim IDF, dilansir RT.

Operasi tersebut digambarkan sebagai respons langsung terhadap serangan pesawat nirawak dan rudal nan diluncurkan dari wilayah nan dikuasai Houthi ke Israel dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut IDF, salah satu sasaran nan diserang di Ras Isa adalah Galaxy Leader, sebuah kapal komersial nan direbut oleh pasukan Houthi pada November 2023. IDF menyatakan bahwa para militan melengkapi kapal tersebut dengan sistem radar untuk memantau lampau lintas maritim di Laut Merah dan memfasilitasi serangan terhadap kapal-kapal komersial.