Alat Bongkar Muat Peti Kemas Di Tpk Tarakan Kembali Berfungsi

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Alat bongkar muat peti kemas jenis quay container crane (derek peti kemas di dermaga) di TPK Tarakan kembali berfungsi, hari ini. Sebelumnya perangkat tersebut mengalami hambatan teknis nan mengakibatkan perangkat tersebut tidak dapat berfaedah secara maksimal.

"Pelayanan operasional kembali melangkah dengan baik nan ditandai oleh aktivitas bongkar muat kapal LCT Kayan Cahaya pada pukul 00.12 WITA. Dilanjutkan dengan bongkar muat KM Meratus Kupang nan bersandar di dermaga pada pukul 08:50 WITA," kata Terminal Head TPK Tarakan Amrullah dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).

Amrullah menyampaikan bahwa hambatan operasional perangkat quay container crane terjadi sejak Rabu (19/07). Pada masa tersebut, aktivitas operasional TPK Tarakan tetap melangkah dengan menggunakan ship crane (derek kapal) sebagai perangkat bantu bongkar muat peti kemas.

"Kami memohon maaf atas hambatan operasional nan terjadi selama beberapa waktu akibat hambatan perangkat nan terjadi, kami pastikan perangkat tersebut saat ini sudah berfaedah dengan baik," ujar Amrullah.

Sementara itu, Kepala Meratus Line Cabang, Tarakan Yuwono membenarkan bahwa bongkar muat peti kemas pada kapal Meratus Kupang saat ini telah dilayani dengan menggunakan quay container crane. Kapal tersebut sedianya bakal melakukan bongkar muat sebanyak 820 boks.

Kecepatan perangkat saat ini berada pada nomor 25 boks peti kemas per jam dari sasaran 15 boks. Kegiatan kapal ditargetkan selesai dalam waktu 40 jam.

"Hingga sore ini aktivitas bongkar muat kapal Meratus Kupang melangkah dengan lancar tanpa hambatan apapun dan crane nan digunakan juga dapat beraksi dengan maksimal," kata Yuwono.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tarakan Stanislaus W. Wetik meminta kepada pengelola TPK Tarakan untuk memperhatikan kesiapan perangkat bongkar muat nan ada di terminal. Pihaknya mengaku bakal melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pihak pengelola terminal sesuai dengan tugas dan kegunaan nan diamanatkan.

Kendala perangkat nan terjadi sebelumnya dapat dijadikan pelajaran dan pertimbangan dalam meningkatkan jasa kepada pelanggan.

"Crane saat ini sudah dapat beroperasi, namun hendaknya perihal ini jangan sampai terulang kembali, kudu ada manajemen nan baik untuk memastikan perangkat nan ada di terminal siap setiap saat dan berfaedah dengan baik," tutupnya.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini