ARTICLE AD BOX
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menegaskan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza menjadi prioritas Riyadh saat ini, ketika dirinya ditanya soal kemungkinan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Penegasan itu, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Sabtu (5/7/2025), disampaikan Pangeran Faisal dalam konvensi pers saat melakukan kunjungan terbaru ke Moskow, Rusia, pada Jumat (4/7) waktu setempat. Menlu Rusia Sergey Lavrov datang berbareng Pangeran Faisal dalam konvensi pers tersebut.
Ketika ditanya oleh wartawan soal normalisasi antara Saudi dan Israel, Pangeran Faisal mengatakan bahwa prioritas Riyadh adalah untuk mengakhiri perang di Gaza sebagai "pendahuluan untuk pembentukan negara Palestina".
"Kami menyerukan gencatan senjata segera, permanen, dan berkepanjangan di Jalur Gaza sebagai pembukaan untuk pembentukan negara Palestina," tegas Pangeran Faisal.
"Apa nan kita lihat adalah Israel menghancurkan Gaza, masyarakat sipil Gaza. Ini sama sekali tidak perlu, sama sekali tidak dapat diterima, dan kudu dihentikan," ujarnya.
Saudi telah berulang kali menegaskan pendiriannya bahwa tidak bakal ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menolak seruan untuk mengakhiri perang Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan para sandera nan tetap ditahan Hamas.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Laporan media berkata Ibrani, seperti dikutip The Times of Israel, menyebut Netanyahu sedang bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sebuah rencana untuk mengakhiri perang Gaza, dan memperbarui komitmen Israel terhadap solusi dua negara sebagai bagian dari kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Suriah, Saudi, dan negara-negara lainnya menyusul berakhirnya perang dengan Iran.
Pangeran Faisal mengatakan Saudi mengandalkan "kepemimpinan" Trump untuk "akhirnya menyelesaikan bentrok Israel-Palestina".
Menhan Arab Saudi Diam-diam Bertemu Trump di Gedung Putih
Pernyataan Pangeran Faisal soal gencatan senjata Gaza tersebut disampaikan sehari setelah Trump dilaporkan menjamu Menteri Pertahanan (Menhan) Saudi, Pangeran Khalid bin Salman di Gedung Putih.
Laporan Al Arabiya menyebut kunjungan Pangeran Khalid ke Gedung Putih itu dilakukan tanpa banyak publikasi.
Menurut sejumlah sumber nan dikutip Al Arabiya, Pangeran Khalid juga melakukan pertemuan terpisah dengan Menhan AS Pete Hegseth dan utusan unik Trump untuk Timur tengah, Steve Witkoff.
Disebutkan bahwa hubungan bilateral antara Washington dan Riyadh, serta perang nan berkecamuk di Gaza, menjadi salah satu topik utama nan dibahas dalam pertemuan tersebut. Pangeran Khalid dan Hegseth juga disebut membahas soal kemungkinan kesepakatan pertahanan nan sedang diupayakan.
Laporan terpisah dari media AS, Fox News, nan mengutip beragam sumber menyebut pertemuan antara Trump dan Pangeran Khalid itu dilakukan secara diam-diam di Gedung Putih pada Kamis (3/7) waktu setempat.
Pertemuan itu, menurut Fox News, difokuskan membahas soal deeskalasi dengan Iran, dilanjutkannya perundingan nuklir, langkah-langkah nan diperlukan untuk normalisasi dengan Israel, kesepakatan gencatan senjata-pembebasan sandera di Gaza, dan perdamaian di Timur Tengah.
Belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai kunjungan Menhan Saudi ini.
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini