ARTICLE AD BOX
Bogor -
BPBD Kabupaten Bogor tetap menunggu hasil tes DNA mayat laki-laki tanpa kepala ditemukan di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan. Tes DNA dilakukan untuk mencocokkan identitas jenazah dengan orang nan dilaporkan lenyap terbawa longsor di wilayah Megamendung beberapa hari nan lalu.
"Masih menunggu hasil tes DNA," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Sabtu (12/7/2025).
Adam mengatakan pencarian telah dilakukan oleh tim SAR gabungan. Hingga saat ini, pencarian telah dilakukan mulai titik korban lenyap hingga ke area Bendung Katulampa, Kota Bogor.
"Bendung Katulampa (titik pencariannya)," jelasnya.
Adam menjelaskan tindak lanjut nan bakal dilakukan andaikan identitas jenazah nan ditemukan di Kali Ciliwung dengan orang nan dilaporkan lenyap di Megamendung berbeda. Menurutnya, nantinya keputusan ada di Basarnas.
"Itu kewenangan ada di Basarnas," bebernya.
Awal Mulanya Mayat Ditemukan
Sebelumnya, mayit laki-laki tanpa kepala ditemukan di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan. Warga mengungkap tubuh korban tersangkut kayu dan tumpukan sampah saat ditemukan di kali tersebut.
"Tersangkut kayu di sekitar sampah itu," kata seorang penduduk berjulukan Tarjan saat ditemui di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan.
Tarjan, nan merupakan mantan ketua RT di wilayah tersebut, ikut langsung dalam proses pemindahan jenazah korban. Dia mengatakan salah seorang penduduk awalnya berprasangka saat memandang tubuh korban dan melapor kepadanya.
"Pada saat kejadian penemuan jenazah itu, kebetulan saya lenyap ada aktivitas di luar kurang lebih sekitar jam 2 siang. Saya pulang dari luar, sampai rumah jam 2, ada salah satu penduduk saya nan seharinya aktivitas di sini itu ke rumah," kata Tarjan.
"Bilang, 'Pak, itu sepertinya depan situ ada jenazah' saya bilang, 'Jangan diapa-apain, udah tersentuh belum?', 'belum, Pak'. 'Tolong diamkan dulu'. Setelah saya cek ke sini, saya agak ragu apakah itu jenazah betul alias memang ada suatu boneka nan dipakaikan pakaian," ujarnya.
Lalu Tarjan berbareng penduduk lainnya mengecek ke letak penemuan jenazah korban. Setelah meyakini mayit itu merupakan jenazah manusia dengan bagian tengkorak kepala nan sudah hilang, Tarjan langsung menghubungi pihak kepolisian.
"Setelah saya amati, oh iya. Tapi tengkorak kepalanya itu sudah nggak ada ya separuh. Setelah itu, kami lanjut lantaran kami di sini sebagai penduduk dan sebagai keamanan lingkungan kami lanjut telepon ke salah satu polisi, ialah Babinsa," ujarnya.
(rdh/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini