Ibas Dorong Kolaborasi Ilmu Dan Aksi Kampus-parlemen Demi Kemajuan Ri

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya kerjasama ilmu, tindakan dan harmoni antar kampus dan beragam pihak termasuk parlemen demi mewujudkan kemajuan negara. Menurutnya, sinergi ini diperlukan dalam menciptakan pemikiran tajam, imajinatif dan inovatif untuk menghadapi persoalan bangsa dan dunia.

Hal tersebut dia sampaikan dalam Audiensi 'Navigating The Future: Science, Policy, and Innovation' dengan pengajar IPB University di gedung MPR RI.

"Institut Pertanian Bogor, IPB University nan kita kenal hari ini, kami berambisi dan bermimpi universitas ini bisa lebih mendunia baik dari reputasi, pendidikan dan karya karyanya," ungkapnya dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

Lulusan Doktor (S3) Sekolah Pascasarjana Manajemen Bisnis (DMB) Angkatan 12 IPB tersebut menekankan aktivitas silaturahmi audiensi ini menjadi sebuah media kerakyatan nan baik dan mencerdaskan. Dia berambisi aktivitas seperti ini dapat dipertahankan, termasuk berangkaian dengan Dies Natalis ke-50 Sekolah Pascasarjana IPB nan bakal segera diselenggarakan.

"This is a great network nan bisa kita pertahankan. Kalau di California ada 'Mafia Berkeley', kita juga berharap, tidak usah kata mafia, tapi 'Pejuang IPB' hingga sampai kapan pun. Apalagi kekuatan IPB hari ini, bukan hanya sekolah pasca sarjananya saja, tapi sejarah panjang kontribusinya nan lebih dari 60 tahun," kata Ibas.

"Sehingga Dies Natalis ini kita harapkan melangkah dengan baik; kita sukseskan dan kita dukung. Sehingga tema nan disampaikan ini, Navigating the Future: Science, Policy and Innovation, membikin satu landasan awal nan kuat untuk kita perjuangkan dan tuntaskan, ialah kekuatan kita tentang masa depan," tambahnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menyoroti gimana peran kampus dalam menegakkan kerakyatan di Indonesia. Tidak hanya secara internalisasi dengan pendidikan akademik nan progresif, tapi juga keluar sebagai 'champion of ideas' (juara dalam beride).

"Yang kita kangen dari Indonesia adalah pikiran tajam, imajinatif maju dan berbeda. Tidak perlu takut, kami senang jika mahasiswa berdemonstrasi. Artinya kita tidak kering buahpikiran dan gagasan, namun dengan langkah nan baik, tidak ada penggerakan alias kepentingan tertentu, selain kepentingan dari mereka nan tulus untuk kebaikan Indonesia," ungkapnya.

Ibas juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama parlemen dengan kampus. Kerja sama ini bisa terjalin dalam beragam bentuk, salah satunya forum diskusi.

"Sebagai Pimpinan MPR RI dan wakil rakyat, kami juga mau terus bekerja-sama dengan kampus-kampus. Bentuknya beragam, mulai dari obrolan seperti ini ataupun kami sorong pendidikan berbobot berkepanjangan termasuk pengawalan danasiwa nan diteruskan ke kampus-kampus, dan pastinya kami juga perlu peran ilmu, pandangan, kepakaran, skill dari kampus, termasuk IPB," terangnya.

"Sehingga kerjasama ini tidak hanya dalam kemajuan, tapi dalam ilmu, tindakan dan harmoni," tegasnya lagi.

Ibas nan merupakan lulusan S1 Australia dan S2 Singapura ini juga menyoroti pentingnya info nan berimbang di tengah masyarakat. Dia berambisi masyarakat dan mahasiswa tidak hanya dibanjiri info negatif dan hoaks, tapi juga diimbangi info dan pengetahuan terapan nan optimis, positif, dan menjangkau masa depan seperti kesempatan 'future enterpreneurship'.

"Itulah kenapa kami selalu mencoba berpikir konstruktif, solutif, dan kolaboratif, tanpa mengurangi rasa kritis kami. Kami minta IPB juga menjadi nan terdepan dalam penyempurnaan dan perbaikan ini," katanya.

Anggota DPR RI dapil Jatim VII ini kemudian juga memaparkan rencana besar pengurangan pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air. Salah satunya kesejahteraan pengajar melalui tunjangan keahlian (tukin) nan telah dikawal langsung olehnya.

Ibas menekankan bahwa bumi ini butuh kebijaksanaan. Dia menyayangkan banyaknya peperangan nan terjadi akhir-akhir ini, termasuk perang jual beli antara Amerika Serikat dan China.

"Nah, itu datangnya dari mana? Tentu dari pemimpin bumi dan bangsa, untuk itu kampus-kampus juga mempunyai peran sebagai nan dituakan, suhu dalam kehidupan kita, pembimbing kita dalam menjaga 'intellectual wisdom' nan pada akhirnya tercipta 'state craft wisdom' (pemangku kebijakan nan bijaksana) di mana-mana," tuturnya.

"Kalau semuanya punya, state craft wisdom, intellectual wisdom, nan muda ini bisa lebih terarah, seperti pepatah pembimbing kencing berdiri, siswa kencing berlari. Kita tidak mau ekspresi, trending dari muda-mudi, #KaburAjaYuk, alias #StayOverseas (tinggal di luar negeri) ini menjadi sebuah kenyataan," jelasnya.

Menurut Ibas diperlukan sebuah aktivitas dan semangat nan selaras nan perlu diimplementasikan untuk memperbaiki bersama. Terus mendukung, mengawal, serta mendorong agar pendidikan kita terus maju berbobot dan berkarakter.

Sehingga, dia berambisi keberlanjutan pembangunan negara dapat dilakukan dengan melanjutkan dan menciptakan beragam aktivitas nan positif. Ia juga menilai IPB mempunyai peran besar, di mana aktivitas nan dirancang dalam Dies Natalis dapat mencerminkan semangat IPB berdasarkan ilmu, aksi, dan harmoni.

"Yang jelas, Prof, kami siap mendukung memastikan kerjasama IPB untuk Indonesia maju dengan ilmu, dengan tindakan dan harmoni dapat tercapai dengan baik," kata Ibas.

Sementara itu, Wakil Rektor IPB Prof. Iskandar Zulkarnaen Siregar menyampaikan support dan sambutan baiknya atas apa nan telah dipaparkan Ibas.

"Melalui visi IPB inspiring, topik kali ini sangat relevan, nan disampaikan Mas Ibas tadi sangat bagus cocok dengan agenda kami dan beberapa buahpikiran baru. Kami juga sependapat untuk memperkuat kembali kata kunci harmoni, sama dengan nan disampaikan Pak SBY juga misalnya dengan green growth (pembangunan hijau), terima kasih banyak Mas Ibas," tuturnya.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini