Israel Bebaskan Tahanan Palestina Dalam Kondisi Koma, Namanya Kazem Zawahra

BETLEHEM - Rezim Zionis Israel telah membebaskan tahanan Palestina berjulukan Kazem Zawahra. Tahanan itu dibebaskan pada Kamis dalam kondisi terluka parah dan koma.

Zawahra telah dipindahkan ke rumah sakit Betlehem. Dia menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan nan sedang berjalan antara Hamas dan Israel.

Bulan Sabit Merah Palestina di Yerusalem menerima Zawahra pada Kamis pagi.

Dalam pernyataan singkat, organisasi tersebut mengonfirmasi bahwa krunya memindahkan Zawahra, nan telah koma selama berbulan-bulan, dari Hadassah Ein Kerem Israel ke Rumah Sakit Al-Hussein di Beit Jala, Betlehem, di Tepi Barat selatan.

Zawahra, nan terluka parah, sebelumnya telah dijadwalkan untuk dibebaskan tetapi pertukaran itu ditunda Sabtu lampau ketika rezim pendudukan Israel menunda gelombang ketujuh dari fase pertama perjanjian gencatan senjata.

Menurut laporan Palestine Chronicle, Jumat (28/2/2025), Zawahra terluka pada 22 Februari 2024, sementara saudaranya; Muhammad terbunuh, berbareng dengan Ahmed al-Wahsh, setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di pos pemeriksaan militer Al-Zaim dekat Yerusalem nan diduduki.

Otoritas Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina sebelumnya telah menyatakan bahwa Zawahra, asal Betlehem, tetap dalam kondisi parah dan berjuntai pada ventilator.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Israel membebaskan 42 tahanan Palestina ke Tepi Barat dan Yerusalem. Sebanyak 620 tahanan diperkirakan bakal dibebaskan dalam gelombang ketujuh perjanjian pertukaran antara Hamas dan Israel berasas perjanjian gencatan senjata Gaza.

Antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, pendudukan Israel, dengan support AS, melakukan apa nan oleh banyak orang dianggap sebagai kampanye genosida di Gaza, nan mengakibatkan lebih dari 160.000 penduduk Palestina tewas alias terluka, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 14.000 orang hilang.

(mas)