ARTICLE AD BOX
Gaza City -
Militer Israel melarang penduduk Palestina untuk melintasi jalur utama utara-selatan di Jalur Gaza, saat pengeboman udara dan operasi darat kembali dilanjutkan. Tel Aviv mengimbau penduduk Gaza untuk menghindari jalur tersebut demi keselamatan.
Juru bicara militer Avichay Adraee dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Jumat (21/3/2025), mengumumkan penduduk Palestina tidak diizinkan berjalan melintasi Jalan Salah al-Din, rute nan dirancang oleh Tel Aviv untuk jalur kondusif antara Jalur Gaza bagian utara dan bagian selatan.
Disebutkan bahwa langkah itu diambil saat pasukan Israel bergerak maju di Koridor Netzarim di Jalur Gaza bagian tengah, nan memisahkan wilayah utara dan selatan wilayah kantong Palestina tersebut.
"Selama 24 jam terakhir, tentara-tentara IDF telah memulai operasi darat terarah di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas area keamanan antara bagian utara dan selatan," kata Adraee dalam pernyataannya.
"Demi keselamatan Anda, jangan berjalan di Jalan Salah al-Din antara bagian utara dan bagian selatan Jalur Gaza, dan sebaliknya," sebut Adraee dalam pernyataannya via media sosial X.
"Sebaliknya, perjalanan dari Gaza bagian utara ke bagian selatan dimungkinkan melalui jalan pesisir Al-Rashid," imbuhnya.
Adraee tidak menjelaskan secara perincian apakah imbauan itu berfaedah pergerakan dari selatan ke utara dilarang.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Namun militer Israel menutup ruas Jalan Salah al-Din sejak Rabu (19/3) waktu setempat, dalam tindakan nan dikecam Hamas sebagai "pembatalan total" gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.
Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Gaza, nan enggan disebut namanya, mengatakan pasukan Israel menutup apa nan disebutnya sebagai Persimpangan Netzarim, di Jalan Salaheddin, tepat di selatan Gaza City pada Rabu (19/3) malam.
Disebutkan pejabat Gaza itu bahwa tank-tank Israel telah dikerahkan ke persimpangan tersebut, di mana ruas jalanan melintasi rute pasokan utama Israel, "setelah penarikan pasukan keamanan unik Amerika kemarin (19/3) pagi".
Dia merujuk pada para kontraktor keamanan swasta Amerika nan dikerahkan sejak Februari lalu, usai pasukan Israel ditarik mundur berasas ketentuan gencatan senjata Gaza nan bertindak 19 Januari lalu.
Tahap pertama gencatan senjata Gaza berhujung awal bulan ini di tengah kebuntuan mengenai langkah selanjutnya. Israel menolak melanjutkan ke tahap kedua sesuai perjanjian awal, dan menyerukan perpanjangan tahap pertama dengan semua sandera dibebaskan.
Hamas menolak seruan tersebut, lantaran perihal itu berfaedah menunda perundingan untuk tahap kedua nan mengatur gencatan senjata permanen. Setelah berminggu-minggu kebuntuan, Israel pun melanjutkan operasi udara dan operasi darat di Jalur Gaza.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu