Israel Mau Tingkatkan Agresi Di Gaza, Hamas: Netanyahu Korbankan Tawanan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Gaza -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan ekspansi operasi militer di Gaza, Palestina. Kelompok militan Palestina, Hamas, menyebut Netanyahu mengorbankan sandera Israel nan ditawan.

"Rencana Netanyahu untuk meningkatkan agresi menegaskan tanpa keraguan keinginannya untuk menyingkirkan para tawanan dan mengorbankan mereka demi kepentingan pribadi dan agenda ideologis ekstremisnya," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Jumat (8/8/2025).

Pernyataan itu dikeluarkan saat Netanyahu sedang mengumpulkan kabinet keamanannya untuk memberikan bunyi atas ekspansi kampanye militer di Gaza. Media Israel mengatakan perihal itu dapat mengakibatkan pendudukan militer penuh atas wilayah Palestina.

Pada Kamis kemarin, instansi buletin Fox News menayangkan wawancara dengan Netanyahu, di mana dia menyebut bahwa Israel bermaksud untuk menguasai seluruh Jalur Gaza tetapi tidak mempertahankannya alias memerintahnya.

"Menanggapi pernyataan penjahat perang... Benjamin Netanyahu, dalam wawancaranya dengan Fox News... Apa nan dia rencanakan adalah kelanjutan dari kebijakan genosida dan pemindahan paksa, melalui kejahatan lebih lanjut terhadap rakyat Palestina kami di Jalur Gaza," kata Hamas.

Hamas, nan serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 memicu perang, menuduh Netanyahu "mundur dari jalur negosiasi".

Perundingan tidak langsung dengan Hamas nan mengupayakan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera kandas pada akhir Juli.

Selama serangan Hamas tahun 2023 di Israel selatan, militan menahan 251 orang. Empat puluh sembilan di antaranya tetap ditahan di Gaza, termasuk 27 orang nan menurut militer Israel telah tewas.

(fas/fas)