Jenderal Rusia: Lebih Dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas Dan Terluka | Family Opera Initiative

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Jenderal Rusia sebut lebih dari 1 juta tentara Ukraina tewas dan terluka sejak perang dimulai Februari 2022. Foto/New York Times

MOSKOW - Seorang jenderal Rusia mengatakan lebih dari 1 juta tentara Ukraina telah tewas dan terluka sejak perang dimulai Februari 2022.

Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy, dalam sebuah wawancara dengan Krasnaya Zvezda, mengatakan pada tahun 2024 saja, sebanyak 590.000 prajurit Ukraina tewas dan terluka.

"Dan sejak awal (operasi militer) nomor ini telah melampaui 1 juta orang," katanya, nan menggunakan narasi operasi militer untuk menyebut perang Rusia di Ukraina, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (20/2/2025).

Baca Juga

Ukraina Sudah Kehabisan Rudal Patriot AS untuk Melawan Rusia

Data itu berbeda dengan jenis Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada awal Desember 2024 mengatakan bahwa negaranya telah kehilangan kurang dari 80.000 tentara nan tewas sejak dimulainya pertempuran.

Sebelumnya, dia mengungkapkan kerugian pada Februari 2024, ialah 31.000 orang tewas.

Sementara itu, jenis Utusan Khusus AS untuk Ukraina Keith Kellogg, kerugian Ukraina tiga kali lipat melampaui kerugian Amerika Serikat dalam perang di Vietnam dan Korea.

Kerugian AS dalam Perang Vietnam berjumlah sekitar 60.000 orang. Selama perang di Korea pada 1950-an, lebih dari 36.000 tentara Amerika tewas.

Kementerian Pertahanan Rusia terakhir kali mengungkapkan kerugian tentara Moskow pada September 2022: 5.937 orang sejak dimulainya operasi militer.

Jenderal Rudskoi juga mengeklaim Pasukan Rusia telah merebut kembali lebih dari 800 km persegi wilayah wilayah Kursk nan diduduki pasukan Ukraina.

"Lebih dari 800 kilometer persegi telah dibebaskan, nan merupakan sekitar 64 persen dari wilayah nan awalnya diduduki musuh (1.268 kilometer persegi)," katanya.

"Pasukan Rusia maju ke segala arah. Musuh menderita kerugian nan signifikan dan mundur dari posisi nan didudukinya, meskipun ada transfer [tentara] persediaan tambahan kepadanya," paparnya.

(mas)