ARTICLE AD BOX
loading...
Rudal balistik antarbenua berkekuatan nuklir Amerika Serikat. Jerman bisa membikin senjata nuklir sendiri dalam hitungan bulan, tapi tak senang Iran mempunyai senjata serupa. Foto/US Air Force
BRUSSELS - Jerman menjadi salah satu negara Eropa nan menyuarakan ketidaksenangannya jika Iran mengembangkan senjata atom melalui program nuklirnya. Namun, Berlin rupanya bisa mengembangkan senjata nuklirnya sendiri hanya dalam hitungan bulan jika memilih untuk melakukannya.
Kemampuan Jerman itu diungkap Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi. Dalam wawancara dengan media Polandia; Reczpospolita, Grossi menyatakan bahwa Berlin telah mempunyai material nuklir, pengetahuan, dan akses teknologi nan diperlukan.
Meski Jerman dapat membikin peledak nuklir dalam hitungan bulan, kepala IAEA itu menekankan bahwa kesimpulannya itu hanyalah dugaan hipotetis dan bahwa negara-negara Eropa terus menegaskan komitmen mereka terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
Baca Juga: Serang Iran, Jerman Puji Israel Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Negara-negara Barat
"Tidak ada negara, terutama negara nan kuat, nan dibimbing oleh altruisme," ujar Grossi, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Jumat (11/7/2025).
Dia menambahkan bahwa pemerintah-pemerintah Eropa telah menetapkan bahwa bumi di mana senjata nuklir dapat diakses secara luas bakal menjadi "bencana besar".
Meskipun kepala IAEA menyoroti perlunya perbincangan internasional tentang keamanan nuklir dan pentingnya menegakkan komitmen non-proliferasi, pernyataannya menyusul serangan udara AS dan Israel baru-baru ini terhadap akomodasi nuklir Iran. Serangan tersebut dilakukan dengan dalih mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir, nan telah dibantah oleh IAEA maupun intelijen AS.