ARTICLE AD BOX
Bogor -
Polisi mengungkap kronologi bocah mini (bocil) 8 tahun dan 10 tahun melakukan pelemparan batu ke KRL baru di wilayah Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Kejadian berasal ketika anak-anak berkumpul di sekitar lokasi.
Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, peristiwa terjadi pada Jumat (11/7) sore. Kemudian anak-anak tersebut secara usil melemparkan batu mini ke arah KRL nan lewat.
Berikut kronologinya:
Pukul 16.30 WIB
Sekumpulan anak-anak di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) sedang bermain di pinggir rel kereta api dan pelaku secara usil melemparkan batu mini ke arah kereta api nan melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor
Pukul 17.20 WIB
Petugas keamanan melakukan penyisiran di letak pelemparan. Saat itu, petugas menemukan pelaku pelemparannya.
"Menurut pengakuan pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya, dan bakal diantar ke rumah orang tuanya," jelas Eko, Sabtu (12/7/2025).
Pukul 17.50 WIB
Petugas menemui orang tua pelaku di kediamannya. Kemudian diketahui pelaku pertama nan berumur 8 tahun nan mengenai kaca pintu KRL.
"Pengakuan pelaku saat ditanya kembali di rumah pengakuannya berdua sama temannya, dan nan mengenai kaca jendela pintu adalah pelaku ke satu," bebernya.
Kemudian kedua pelaku berbareng orang tuanya dibawa ke Stasiun Bogor dan diarahkan ke Polsek Bogor Tengah. Mediasi dilakukan hingga pihak-pihak mengenai memutuskan agar orang tua pelaku bertanggung jawab.
"Dari mediasi, kedua orang tua pelaku pelemparan siap bertanggung jawab. Dikarenakan pelaku tetap di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membikin pernyataan nan isinya tidak bakal mengulangi perbuatan tersebut," bebernya.
KRL Tak Bisa Dipakai 3 Hari
Sebelumnya, KRL Commuter Line CLI-125, nan merupakan KRL baru, terkena lemparan batu di pelintasan antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Akibatnya, rangkaian nan terkena lemparan batu itu tidak bisa dipakai selama tiga hari.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Dia mengatakan tindakan ini sangat rawan dan menakut-nakuti keselamatan para pengguna serta petugas nan berada di dalam KRL.
"Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian commuter line tersebut tidak dapat beraksi selama tiga hari lantaran memerlukan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta," kata Joni.
(rdh/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini