Mampukah Eropa Melawan Rusia Tanpa Dukungan As? Ini Analisisnya

Minggu, 02 Maret 2025 - 11:56 WIB

LONDON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengisyaratkan tidak bakal mengerahkan pasukan ke Kyiv untuk membantu perang Ukraina melawan Rusia.

Dia mau perang segera diakhiri lantaran sudah menyedot banyak duit Amerika nan dialirkan ke Kyiv sebagai “bantuan” militer.

Berbeda halnya dengan negara-negara NATO di Eropa nan tetap mau mengerahkan pasukan ke Ukraina—meskipun dengan dalih sebagai pasukan penjaga perdamaian. Rusia menentang rencana negara-negara Eropa tersebut, menakut-nakuti menjadikannya sebagai sasaran perang.

Lantas, mampukah Eropa melawan Rusia dalam perang di Ukraina tanpa support Amerika?

Presiden Trump mengatakan dia percaya dengan keahlian angkatan bersenjata Inggris daripada beberapa jenderal London—atau, dalam perihal ini, banyak pensiunan petinggi militer Inggris.

Ketika ditanya pada konvensi persnya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Gedung Putih baru-baru ini tentang agunan keamanan AS untuk Ukraina, Trump berkata: "Inggris mempunyai tentara nan luar biasa, militer nan luar biasa dan mereka dapat mengurus diri sendiri."

Namun, presiden AS itu membiarkan pertanyaan menggantung mengenai apakah militer Inggris dapat melawan Rusia.

Di depan umum, perwira senior militer AS dengan sigap memuji profesionalisme angkatan bersenjata Inggris. Namun secara pribadi, mereka sering kali sangat kritis terhadap pemotongan jumlah personel mereka baru-baru ini, terutama pada Angkatan Darat Inggris, nan sekarang mempunyai lebih dari 70.000 tentara reguler.

"Terlalu kecil" adalah apa nan dikatakan seorang jenderal AS nan sangat senior dalam pengarahan pribadi saat berjamu ke Inggris.

Follow WA Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Baca Berita Terkait Lainnya