ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan support penuh terhadap beragam tugas nan diemban Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam mengendalikan jumlah penduduk.
Menurutnya, persoalan demografi menjadi salah satu rumor utama nan perlu diperhatikan oleh kementerian tersebut. Hal itu diungkapkan olehnya saat menerima kunjungan kerja Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, hari ini.
Dia menjelaskan persoalan demografi salah satunya menyangkut upaya menjaga stabilitas pertumbuhan jumlah penduduk. Selain itu, juga mendorong masyarakat agar lebih produktif.
Dia mengatakan persoalan demografi merupakan salah satu rumor nan menjadi atensi di beberapa negara maju seperti Jepang dan Korea. Tak sedikit masyarakat di negara tersebut nan lebih memilih hidup di wilayah perkotaan daripada di desa.
Kehidupan di perkotaan nan sangat kompetitif membikin mereka tak konsentrasi untuk berkeluarga. Kondisi ini mempengaruhi nomor kelahiran nan rendah di negara tersebut.
Karena itu, dia mengatakan pemerintah di negara maju bakal berupaya meningkatkan nomor kelahiran penduduk. Selain itu, mereka juga bakal berupaya mengembalikan penduduknya dari kota ke desa.
"Sehingga banyak insentif diberikan," ujar Tito.
Dia mengatakan Pemerintah Indonesia telah menerapkan beragam kebijakan untuk menekan laju urbanisasi melalui penguatan perekonomian desa. Hal ini dilakukan antara lain, melalui kebijakan Dana Desa nan diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
"Dengan demikian, masyarakat desa tak lagi mengandalkan hidupnya di kota," tuturnya.
Di lain sisi, Tito juga bakal membangun komunikasi dengan pemerintah wilayah (Pemda) agar persoalan demografi menjadi bagian dari prioritas kepala daerah. Upaya membangun komunikasi itu bakal melibatkan Kemendukbangga/BKKBN, termasuk pihak mengenai lainnya. Melalui komunikasi tersebut, diharapkan dapat diberikan pemahaman mengenai pentingnya rumor demografi, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
"Kalau kita mau meningkatkan ini menjadi prioritas mereka, maka kita kudu membangun awareness," jelasnya.
Dia meyakini meningkatnya pemahaman kepala wilayah terhadap rumor demografi bakal mendukung kerja-kerja penanganan persoalan tersebut.
"Hal ini salah satunya mengenai dengan support kepala wilayah terhadap pegawai Kemendukbangga/BKKBN nan ditempatkan di daerah," tutupnya.
(akn/ega)