ARTICLE AD BOX
loading...
Liga Arab mendukung Rencana Mesir untuk rekonstruksi Gaza. Foto/Press TV
GAZA - Liga Arab telah mendukung rencana Mesir untuk rekonstruksi Gaza nan memastikan tidak adanya pengungsian masyarakat Palestina. Itu terjadi ketikan negara-negara Arab nan tergabung Liga Arab mengadakan KTT luar biasa di Kairo pada 4 Maret 2025, nan dihadiri oleh beberapa kepala negara, menteri luar negeri, dan perwakilan tingkat tinggi lainnya.
Rencana tersebut diajukan sebagai pengganti terhadap usulan Presiden AS Donald Trump nan dikritik secara luas untuk mengambil alih kendali wilayah Palestina nan dilanda perang.
Rencana tersebut dibahas selama KTT luar biasa Liga Arab di Kairo pada hari Selasa, nan dihadiri oleh beberapa kepala negara Arab, menteri luar negeri, dan perwakilan tingkat tinggi lainnya.
Mengapa Negara-negara Arab Bersatu Dukung Rencana Mesir Senilai Rp865 Triliun untuk Membangun Gaza?
1. Menjamin Warga Gaza Tak Pindah
Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan rencana tersebut bakal memastikan penduduk Gaza "tetap berada di tanah mereka."
Sisi mengusulkan pembentukan komite administratif nan terdiri dari para ahli Palestina nan independen untuk sementara waktu mengawasi urusan Gaza, nan membuka jalan bagi kembalinya Otoritas Palestina.
Melansir Press TV, Rencana Mesir menguraikan peta jalan lima tahun dengan perkiraan biaya sebesar USD53 miliar, nan nyaris sama dengan penilaian PBB atas kebutuhan rekonstruksi Gaza.
Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru
2. Fokus Pembersihan Senjata nan Belum Meledak
Tahap pemulihan awal nan diusulkan, nan diperkirakan berjalan selama enam bulan dan menelan biaya USD3 miliar, bakal difokuskan pada pembersihan persenjataan dan puing-puing nan belum meledak, dan penyediaan perumahan sementara.
Itu bakal diikuti oleh tahap rekonstruksi awal senilai USD20 miliar nan berjalan hingga 2027 dan difokuskan pada pembangunan kembali prasarana krusial dan perumahan permanen.
Tahap rekonstruksi berikutnya, nan diperpanjang hingga 2030 dengan perkiraan biaya sebesar USD30 miliar, bermaksud untuk membangun lebih banyak perumahan, infrastruktur, dan akomodasi industri dan komersial.
Rencana tersebut juga mengusulkan pembentukan biaya perwalian nan diawasi secara internasional untuk memastikan pembiayaan nan efisien dan berkepanjangan dengan transparansi dan sistem pengawasan.
3. Didukung PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan support kuat untuk inisiatif nan dipimpin Mesir tersebut.
“Saya menyambut dan sangat mendukung inisiatif nan dipimpin Arab untuk memobilisasi support bagi rekonstruksi Gaza, nan dinyatakan dengan jelas dalam pertemuan puncak ini,” kata Guterres.