ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78. Budi menegaskan koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga simbol semangat hidup bersama.
Harkopnas ke-78 mengusung tema 'Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur'. Budi berambisi peringatan Harkopnas ini menjadi momentum untuk menegaskan kembali bahwa peran koperasi tidak bisa lagi dikesampingkan apalagi kudu menjadi perihal nan utama dalam membangun perekonomian nasional.
Dia mengatakan koperasi sebagai bentuk nyata penerapan kerakyatan ekonomi bangsa. Sehingga, tahun 2025 ini sebagai momentum kebangkitan aktivitas koperasi.
"Pasal 33 UUD 1945 jelas menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai upaya berbareng berdasar atas asas kekeluargaan dan wujudnya adalah koperasi. Koperasi datang bukan lantaran romantisme sejarah, tapi lantaran memang menjadi kebutuhan masa depan bangsa," kata Budi kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Budi mengatakan menuju tahun emas Indonesia, 2045, melakukan pemerataan ekonomi nan tidak hanya mengandalkan pertumbuhan teknologi, namun juga berkeadilan dan berdaulat secara ekonomi. Untuk merealisasikan itu, Budi menilai dibutuhkan suatu wadah perjuangan dalam corak koperasi.
"Kita tidak bisa mewujudkan Indonesia Emas dengan meninggalkan rakyat kecil. Kita butuh koperasi nan kuat, nan berdikari dan berkepanjangan nan tidak hanya tumbuh di nomor tetapi juga mengakar di hati masyarakat," katanya.
Adapun info terkini menunjukkan geliat positif koperasi Indonesia. Hingga 2024, tercatat sebanyak 131.617 koperasi aktif dengan nyaris 30 juta anggota. Volume usahanya mencapai Rp 214 triliun, menyumbang nyaris 1 persen terhadap PDB nasional.
Lebih lanjut, Budi menambahkan potensi pengembangan koperasi tetap dapat ditingkatkan, terlebih dengan hadirnya program pembentukan 80 ribu unit Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih. Kehadiran program ini sebagai sarana strategis untuk mendukung agenda pembangunan nasional, termasuk beberapa prioritas dalam Asta Cita Presiden Prabowo.
"Kita tidak boleh apatis, kita bakal menuju ke sana untuk mendorong tumbuhnya koperasi besar dengan memanfaatkan secara optimal potensi dan kekuatan desa," katanya.
Budi mengakui tantangan nan dihadapi untuk mengembangkan koperasi di Indonesia termasuk pengoperasian Kopdes/ Kel Merah Putih sangat besar. Namun dengan semangat gotong royong dan komitmen nan tinggi dari beragam pihak, Budi optimis segala halangan dan tantangan tersebut dapat diatasi.
Budi juga menegaskan program Kopdes/ Kel Merah Putih ini dirancang bukan hanya sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga pusat pengedaran peralatan subsidi, jasa kesehatan, logistik hasil panen, hingga energi. Lebih dari itu, koperasi-koperasi desa mulai menerapkan pendekatan kolaboratif alias pentahelix dengan menggandeng golongan tani, BUMDes, sektor swasta, dan perguruan tinggi.
"Mereka tidak lagi melangkah sendiri dimana semua duduk berbareng untuk satu tujuan ialah mensejahterakan rakyat," ucapnya.
Budi mengungkapkan saat ini sudah lebih dari 80 ribu unit Kopdes/ Kel Merah Putih terbentuk melalui musyawarah desa unik (musdesus) dan siap dioperasikan secara serentak setelah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 mendatang. Ditargetkan pada Oktober 2025, seluruh Kopdes tersebut bisa beraksi dan melayani segala kebutuhan masyarakat di desa/ kelurahan.
"Petani mini nan dulu menjual sendiri dengan nilai rendah, sekarang bisa menyimpan panen, menunggu nilai naik, dan menjual berbareng lewat koperasi. Inilah wajah baru ekonomi rakyat," tegasnya.
Budi juga mendorong agar koperasi menjadi entitas nan agile, adaptif dan akuntabel. Dia pun membujuk generasi muda untuk aktif berkoperasi lantaran saat ini koperasi sudah mempunyai wajah baru dengan menyediakan kesempatan nan lebih luas untuk anak muda berinovasi dan berkarya berbareng dalam wadah koperasi.
"Jangan anggap koperasi itu milik orang tua. Koperasi adalah ruang kalian juga, tempat bertumbuh dan ikut menentukan arah ekonomi bangsa," katanya penuh semangat.
Terakhir, Budi mengapresiasi kepada seluruh insan alias aktivitas koperasi lantaran bisa mengantarkan arah pembangunan ekonomi Indonesia nan lebih baik. Dia juga berpesan untuk tidak berpuas diri lantaran tetap banyak upaya untuk membangun koperasi lebih maju seperti mengoptimalkan pembentukan koperasi di sektor riil dan produktif agar dapat memberikan akibat nan lebih luas.
"Ketekunan bapak, ibu, dan saudara-saudara dalam berkoperasi telah ikut mengantarkan ekonomi Indonesia tumbuh semakin berkualitas. Tapi perjuangan belum selesai. Kita butuh lebih banyak koperasi sektor riil, nan inovatif dan inklusif," tuturnya.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harkopnas ke-78, Kementerian Koperasi juga mengadakan beragam aktivitas seperti senam sehat bersama, tindakan donor darah nan diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop, permainan ketangkasan (kuis) melalui aplikasi kahoot, lomba di media sosial nan diikuti oleh seluruh civitas Kemenkop serta diakhiri dengan tasyakuran.
(zap/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini