ARTICLE AD BOX
loading...
Israel didesak untuk terus taklukkan Gaza. Foto/X
GAZA - Menteri Israel Itamar Ben-Gvir meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan aliran support ke Gaza. Dia juga mendesak Israel mengungsikan masyarakat Gaza secara paksa, dan "menaklukkan" wilayah nan dilanda perang, alih-alih terlibat dalam negosiasi gencatan senjata.
Ben-Gvir dalam sebuah posting di X pada hari Minggu menyatakan bahwa setiap perjanjian gencatan senjata nan bakal mendemiliterisasi Gaza di masa mendatang alias mencakup penarikan Israel dari "wilayah nan ditaklukkan", pembebasan penduduk Palestina nan diculik, alias "revitalisasi Hamas dengan support kemanusiaan" bakal menjadi "hadiah bagi terorisme."
“Satu-satunya langkah untuk meraih kemenangan … adalah melalui penaklukan penuh Jalur Gaza, penghentian total support ‘kemanusiaan’, dan dorongan untuk emigrasi. Saya menyerukan kepada perdana menteri untuk meninggalkan jalan menyerah dan kembali ke jalan kemenangan,” imbuhnya, dilansir Press TV.
Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya menanggapi dengan “semangat positif” terhadap usulan gencatan senjata Gaza tetapi telah mengusulkan permintaan untuk tiga amandemen inti terhadap usulan tersebut.
Baca Juga: Sheikh Naim Qassem: Pilihan Kami Adalah Husein, Penghinaan dan Menyerah Bukan Pilihan
Perubahan nan diusulkan Hamas adalah kelanjutan negosiasi gencatan senjata jika kesepakatan permanen selama jarak 60 hari tidak tercapai; di mana pasukan Israel dapat tinggal selama jarak 60 hari; dan akhirnya pengiriman support kemanusiaan ke Gaza melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi afiliasinya, bukan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) nan didukung Israel-AS.