Misteri Pria Tewas Di Plafon Pabrik Jaktim, Ada Kabel Terlilit Di Kaki

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Penemuan mayat laki-laki di plafon pabrik di Pulogadung, Jakarta Timur, menyisakan misteri. Korban nan merupakan seorang teknisi itu tewas dengan kondisi kaki terlilit kabel.

Jasad korban berinisial R (38) itu terbongkar setelah saksi mengendus aroma nan mengganggu penciuman. Saksi kemudian mencari sumber aroma tersebut.

Singkatnya, saksi menemukan sumber aroma itu ternyata dari atas plafon musala di pabrik tersebut. Setelah dicek, rupanya ada mayit di plafon tersebut.

Belum diketahui penyebab kematian korban tersebut. Hingga saat ini polisi tetap melakukan pendalaman mengenai temuan mayit tersebut.


Mayat Dievakuasi Damkar

Kepala Tim Regu Sektor Pulogadung Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Dwi Prayitno, mengatakan pihaknya awalnya menerima laporan pemindahan jenazah dari pihak kepolisian. Laporan diterima semalam, Selasa (29/7) pukul 20.07 WIB.

"Pihak Reskrim mendapat info tentang adanya penemuan mayit di PT TSF, kemudian piket reskrim mendatangi TKP," ujar Dwi kepada wartawan, Rabu (30/7).

Penemuan mayit ini kemudian dilaporkan ke polisi. Selanjutnya polisi meminta support Damkar.

Korban Tak Kerja Sejak Senin

Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto menjelaskan identitas jasad laki-laki tersebut diketahui setelah polisi melakukan olah TKP. Saat itu, kata dia, ada salah seorang saksi nan mengenali korban.

"Setelah mayit diturunkan dari atas plafon, saksi memandang mayit tersebut dan menyatakan bahwa betul mayit tersebut adalah R," ujar Suroto kepada wartawan, Rabu (30/7).

Dia mengatakan, saat olah TKP, saksi menyampaikan R merupakan seorang teknisi. R sudah tidak masuk kerja sejak Senin (28/7).

"Menurut keterangan saksi, pada hari Sabtu tanggal 26 Juli 2025 sekitar pukul 18.00 WIB, berbareng R memperbaiki pompa air, setelah selesai memperbaiki pompa air kemudian saksi mandi di mes tenaga kerja dan sempat memandang korban menggunakan kaus berwarna kuning dan celana panjang berwarna biru," jelas Suroto.

Pakaian nan dikenakan korban ini menjadi salah satu karakter korban nan dikenali oleh saksi. Mayat R diketahui pertama kali pada Selasa (29/7) pukul 14.30 WIB, setelah saksi mencium aroma buntang di sekitar gudang.

"Selanjutnya saksi I berbareng saksi II melakukan pengecekan, sekitar 15.30 WIB , saksi I berbareng saksi II menemukan mayit nan berada di atas plafon musala dengan posisi mayit telentang dengan wajah berwarna hitam dengan menggunakan kaus warna kuning dan celana panjang berwarna biru," ungkap Suroto.

Evakuasi Mayat 1 Jam

Tim Rescue Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Jakarta Timur awalnya menerima laporan support evakuasi jasad tersebut pada Selasa (29/7) tadi malam, sekitar pukul 20.07 WIB, dari pihak kepolisian.

Kepala Tim Regu Sektor Pulogadung Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Dwi Prayitno, mengatakan pihaknya kemudian menurunkan empat orang personel ke letak untuk mengevakuasi jasad tersebut.

Proses pemindahan mulai dilakukan pada pukul 20.21 WIB. Pada proses pemindahan ini, petugas lebih dulu membongkar plafon nan berada di perspektif genting dengan menaiki tangga.

Setelah plafon dibongkar, salah satu petugas langsung masuk ke atas plafon. Petugas kemudian menemukan jasad R dan memasukkannya ke dalam kantong jenazah berwarna biru.

Setelah itu, petugas langsung menurunkan jenazah dari atas plafon secara perlahan. Di posisi bawah, petugas lainnya tampak bersiaga untuk menerima kantong mayit dan menopangnya menggunakan sebuah tandu besi.

Jasad R pun perlahan mulai diturunkan secara hati-hati oleh petugas hingga akhirnya dievakuasi. Evakuasi jenazah pun dinyatakan selesai pada pukul 21.27 WIB.

"Akhir pemindahan pukul 21.27 WIB, jenazah sukses dievakuasi," terang Dwi.

Tak Ada Tanda Kekerasan

Pihak kepolisian tetap menyelidiki penyebab kematian laki-laki berinisial R (38) nan ditemukan di atas plafon pabrik kosmetik di Pulogadung, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebut tidak ditemukan adanya jejak tanda kekerasan pada tubuh korban tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (30/7).

Jasad korban saat ini telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum et repertum (VER).

(mea/mea)