ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Guru ngaji berjulukan Ahmad Fadillah (AF) (54) di Tebet, Jakarta Selatan, mencabuli anak di bawah umur dengan modus membujuk belajar ngaji di ruang tamu rumahnya. Santri wanita kemudian sengaja dibuat pulang lebih akhir dari laki-laki.
"Muridnya ini adalah laki-laki dari perempuan. Jadi nan laki-laki mengaji di luar, kemudian disuruh pulang mendahului. Kemudian nan wanita ini mengaji belakangan," kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu dalam bertemu pers di Mapolres Jaksel, Rabu (9/7/2025).
Selain tipu muslihat nan dilakukannya, Ahmad tega mengintimidasi hingga menampar korban. Padahal saat itu korban menolak kemauan Ahmad.
"Mereka (korban) sebenarnya dari awal sudah menolak gitu ya. Tapi memang pada saat itu sempat nan berkepentingan ini menakut-nakuti kemudian tangannya gini terus menamparlah. Menampar pelan terhadap anak tersebut. Nah semenjak itu anak-anak itu merasa takut," kata dia.
Tindakan Ahmad mencabuli korbannya tak hanya sekali. Korban pun menjadi trauma lantaran takut dipukuli.
"Ternyata lantaran trauma dipukul tadi pertama itu nan membikin anak-anak akhirnya menjadi ketakutan. Jadi tidak berani berbincang kepada orang lain ataupun kepada orang tuanya," ungkapnya.
Selain itu, Ahmad mengiming-imingi korban dengan uang. Korban diberi duit dengan jumlah beragam.
"Ada nan iming-iming juga. Jadi pertama kali itu adalah corak intimidasi alias ancaman. Kemudian selanjutnya mereka diberikan iming-iming berupa duit nan jumlahnya berbeda-beda dari sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu," jelasnya.
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini