ARTICLE AD BOX
Gaza -
Umat Muslim di Gaza, Palestina, telah menjalani hari pertama Ramadan 1446 H kemarin. Warga Gaza kudu buka puasa di tengah gedung nan hancur akibat perang.
Dilansir Al-Jazeera dan AFP, Minggu (2/3/2025), Ramadan tahun ini dimulai saat gencatan senjata. Warga berterima kasih tidak ada serangan udara nan mengguncang saat berbuka puasa ataupun tak ada ledakan saat mentari terbit.
Lampu gantung warna-warni tampak menghiasi sejumlah perspektif Gaza. Warga juga mulai kembali beraktivitas di sejumlah lokasi, terutama pasar tetap berdiri.
Toko-toko nan belum hancur telah buka kembali dan pedagang kaki lima telah kembali. Supermarket besar di Nuseirat juga telah membuka pintunya.
Foto: Suasana buka puasa pertama di Jabalia, Gaza Utara (AFP/BASHAR TALEB)
Rak-rak kembali terisi. Ada beragam cokelat, biskuit, keripik, hiasan Ramadan hingga kurma.
Namun, penduduk tetap kesulitan untuk berbelanja lantaran kehancuran luar biasa akibat perang. Banyak penduduk Palestina nan membikin makanan seadanya dan makan bersama-sama saat berbuka puasa pada hari pertama Ramadan.
Salah satunya dilakukan penduduk di tengah reruntuhan dan kerusakan di Rafah, Gaza selatan. Warga tampak berkumpul di tengah reruntuhan untuk buka puasa berbareng dengan makanan dan minuman seadanya.
Foto: Warga Gaza ngumpul untuk buka berbareng di Rafah (AFP/-)
Perang di Gaza terjadi sejak Oktober 2023. Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas usai serangan golongan Palestina itu ke wilayah Israel.
Serangan Hamas menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel. Ada ratusan orang nan menjadi sandera.
Sementara, serangan Israel menewaskan lebih dari 48 ribu penduduk Palestina di Gaza. Ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang menjadi pengungsi. Kini, suasana di Gaza lebih tenang usai gencatan senjata dimulai Januari lalu.
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu