ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyebut kebakaran besar Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, menjadi pelajaran penting. Dia pun meminta pengelolaan pasar di Jakarta dievaluasi secara menyeluruh.
"Kebakaran Pasar Taman Puring pada 28 Juli 2025 menjadi pelajaran penting. Dampak ekonomi besar, sistem APAR nan tak efektif dalam situasi darurat hingga potensi praktik pidana di letak memberikan gambaran bahwa perlu pertimbangan menyeluruh terhadap pengelolaan pasar," kata Rany kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).
Rany berambisi Pemprov DKI Jakarta, pengelola pasar dan pedagang di Taman Puring bisa segera membangun kembali pasar ini dengan standar keselamatan nan lebih tinggi. Dia memberikan sejumlah catatan nan perlu dievaluasi buntut kejadian kebakaran tersebut.
"Belajar alias pertimbangan dari kejadian tersebut, standar keselamatan listrik perlu ditingkatkan drastis," ucapnya.
Dia juga meminta adanya pemeriksaan secara berkala. Rany juga mengatakan revitalisasi kudu mempertimbangkan struktur gedung tahan api dan punya jalur pemindahan nan jelas.
"Sistem sirine kebakaran dan gradient luas antarkios dan sistem keamanan publik dan patroli pasar perlu diperketat guna mencegah tindak pidana saat kondisi darurat-salah satu saksi menyebut adanya pencurian helm saat kebakaran salah satu contoh mini nan dapat kita jadikan bahan evaluasi," jelasnya.
Curhat Pedagang Taman Puring
Kebakaran dahsyat di Pasar Taman Puring menjadi petaka bagi para pedagang dan pemilik kios. Barang dagangan mereka lenyap terbakar api, apalagi nan bisa diselamatkan ada nan nyaris dicuri orang.
Hanan (24), pedagang peralatan jejak di Pasar Taman Puring, hanya bisa menyelamatkan tiga peralatan nan menurutnya krusial dan berbobot tinggi untuk dijual. Barang itu adalah radio antik, sepatu, dan tas.
Hanan meletakkan barangnya itu di gerbang depan, tak jauh dari gerai miliknya di sisi barat. Hal itu rupanya mengundang orang tak dikenal berupaya menggondol peralatan miliknya.
"Pas ngambil radio lumayan gede itu, kita bawa ke depan. Udah kayak gitu, ada nan mau maling lagi. Hadeh, bikin emosi. Untungnya berat, nggak mungkin dibawa. Kita saja bertiga angkat. Gila... udah kena musibah, ada aja nan mau jarah," kata Hanan saat ditemui di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Hanan beruntung sempat menegur orang nan nyaris membawa peralatan miliknya. Namun, di sisi nan lain, dia memandang ada beberapa orang nan mengambil sejumlah helm di lokasi, lampau dimasukkan ke dalam karung.
"Apalagi semalam itu helm, hadeh, dicolongin juga. Saya sih mikir, helm bukan peralatan mahal juga. Itu saya lihat ada orang nan ambil 5 helm, diambilin ke motornya, ada juga komplotan nan bawa pakai karung," kata dia.
Di Pasar Taman Puring, Hanan mengelola dua kios. Satu di dalam, satu di teras pasar. Katanya, ada sekitar 1.000 jenis peralatan jejak nan dijualnya, seperti tas, parfum, radio, pakaian, dan sepatu.
"Tapi nan kita selamatkan hanya tiga itu. Radio antiknya juga gede itu, diangkatnya sama tiga orang. Ya peralatan itu menurut saya nilanya gede," ungkapnya.
Belum sempat mengeluarkan banyak barang, Hanan memandang pemilik toko sebelah menangis lantaran api membesar di pasar. Tanpa pikir panjang, dia pun membantu tetangganya itu dan melewatkan kesempatan menyelamatkan barang-barangnya nan lain.
(fas/idn)