Pedagang Burung Barito Jaksel Akan Direlokasi Ke Lenteng Agung

Jakarta -

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) bakal merelokasi pedagang burung Barito. Relokasi dilakukan imbas penyatuan taman ASEAN nan direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

"Hari ini saya berbareng jejeran bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung guna kesiapan untuk relokasi pedagang burung nan ada di Barito," kata Wali Kota (Walkot) Jaksel, M Anwar, dilansir Antara, Jumat (4/7/2025).

Anwar meninjau wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran nan direncanakan menjadi tempat baru bagi pedagang burung Barito.

Dia mengatakan pedagang di Barito direlokasi dalam rangka percepatan menyatukan tiga taman, ialah Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.

"Jadi, ini adalah untuk menjadikan area Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan nan kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya kelak taman itu untuk menunjang taman-taman ASEAN nan ada di wilayah Jakarta Selatan," ujarnya.

Pembangunan taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas ialah sebagai Ibu Kota ASEAN lantaran gedung ASEAN berada di area tersebut.

Nantinya, taman ASEAN mempunyai akomodasi baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) nan nantinya bisa memberikan faedah secara maksimal bagi pengunjung.

Rencana taman ini bakal beraksi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

Anwar beserta jajarannya juga meninjau Kelurahan Kalibata tepatnya ke RT 12/RW 03 Perumahan Loka Indah lantaran penduduk sering dilanda banjir alias genangan jika terjadi hujan lebat.

"Ada beberapa solusi di sini nan bisa diterapkan, ialah kita buat sumur resapan dalam sebanyak empat sumur dan kita memperbaiki sodetan saluran nan ke arah pompa nan lebih besar kapasitasnya," jelasnya.

Dia mau aktivitas peninjauan dengan berkeliling naik sepeda bisa terus dilaksanakan sekaligus menjadi bahan pertimbangan untuk mencarikan solusi bagi penduduk di Jakarta Selatan.

(jbr/imk)