Pejabat As-arab Saudi Ketemuan Di Pentagon, Bahas Apa?

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Washington DC -

Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi baru-baru ini menggelar pertemuan pertahanan tingkat tinggi di Pentagon. Pertemuan kedua negara itu bermaksud memperkuat hubungan pertahanan antara Washington dan Riyadh.

Pertemuan kedua negara itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (5/8/2025), berjalan pekan lampau nan menandai sesi ke-9 Komite Perencanaan Strategis Bersama (SJPC), nan dipimpin oleh kepala kebijakan tertinggi Pentagon, Elbridge Colby, dari pihak AS dan Asisten Pertahanan, Dr Khalid Biyari, mewakili delegasi Saudi.

Colby menyebut Saudi sebagai "mitra pertahanan nan krusial dan sejak lama" nan berupaya untuk menjadi lebih ocehan dan mandiri.

"Kerajaan Arab Saudi adalah mitra pertahanan nan krusial dan telah sejak lama bagi Amerika Serikat nan berupaya untuk menjadi lebih ocehan dan berdikari dalam pertahanannya. Kami bekerja keras untuk berkolaborasi dengan Arab Saudi agar perihal itu dapat terwujud," ujar Colby dalam pernyataan via media sosial X.

Juru bicara utama Pentagon, Sean Parnell, dalam pernyataannya mengatakan bahwa kedua pihak saling berganti pandangan mengenai prioritas pertahanan utama dan tantangan keamanan regional. Dia menekankan bahwa para delegasi menegaskan kembali support mereka terhadap hubungan bilateral nan langgeng.

Colby, sebut Parnell, menyambut baik upaya Saudi untuk membangun keahlian pertahanan diri dan "memberikan kontribusi nan lebih besar terhadap pencapaian tujuan regional bersama".

Pertemuan di Pentagon itu terjadi di tengah serangkaian penjualan senjata AS baru-baru ini ke Saudi.

Awal tahun ini, pemerintahan Presiden Donald Trump menyetujui kesepakatan senjata senilai US$ 3,5 miliar nan mencakup 1.000 rudal udara-ke-udara jarak menengah canggih (AMRAAM) dan 50 bagian pemandu AIM-120C-8.

Washington juga menyetujui penjualan amunisi berpemandu presisi ke Saudi pada Maret lalu.

Bulan lalu, jenderal militer AS untuk Timur Tengah mengumumkan bahwa baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) pertama milik Saudi telah beraksi penuh.

Hubungan pertahanan kedua negara saat ini dibangun di atas kerangka kerja nan lebih luas nan ditetapkan selama kunjungan resmi Trump ke Saudi pada Mei lalu. Kunjungan itu menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman senilai US$ 142 miliar, mencakup investasi besar Saudi di pedoman industri pertahanan AS.

Dalam pertemuan tingkat tinggi pekan lalu, Colby menegaskan kembali komitmen Pentagon untuk memperdalam kemitraan pertahanan dan "mendorong kemajuan pesat" dalam penerapan perjanjian nan ditandatangani pada Mei lalu.

"Kedua pemimpin mengakui kerja sama pertahanan AS-Saudi sebagai pengganda kekuatan bagi keamanan regional, dan meninjau kesempatan untuk memperdalam kerja sama," kata Parnell.

(nvc/ita)