ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Parade budaya internasional berjudul Jakarta World Folklore Festival (JWFF) 2025 resmi dibuka. Pemprov DKI Jakarta berambisi melalui gelaran ini masyarakat dapat lebih terbuka wawasannya terhadap budaya dari negara lain.
Gelaran ini bekerja-sama dengan organisasi internasional di bawah naungan UNESCO nan bergerak di bagian pagelaran budaya rakyat, ialah Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d'Art Traditionnels (CIOFF).
"Tentunya untuk satu, membawa Jakarta sebagai kota dunia dunia, dimana salah satu ukurannya tentu adalah pengalaman berbudaya," kata staf unik Gubernur-Wagub DKI Jakarta bagian komunikasi publik, Chico Hakim, saat gala dinner dan pembukaan JWFF 2025 di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (2/8/2025) malam.
Festival berskala internasional ini diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pusat budaya dunia, memperkuat pemahaman antarbangsa, serta mendorong perdamaian dunia melalui seni dan budaya rakyat. Kegiatan ini juga menjadi arena menarik bagi beragam negara untuk berpartisipasï dan merayakan keberagaman budayanya.
"Pengalaman budaya mengenai juga dengan kesenian, dan gimana Jakarta bisa menjadi tuan rumah dari kegiatan-kegiatan seni internasional nan mendatangkan penari alias seniman alias seniman dari mancanegara," ucapnya.
Pemprov Jakarta, lanjut Chico, berbesar hati hati dapat menjadi tuan rumah pagelaran internasional. Terlebih, pada aktivitas puncaknya tahun 2027 bertepatan dengan 500 tahun hari lahir Jakarta.
"Pesannya utamanya dari Pak Pramono Anung adalah gimana kita agar bisa menjadi kota nan berbudaya," ungkap Chico.
"Budaya ini menerima budaya-budaya dari luar, dari mancanegara, nan kemudian untuk datang di sini, dan menjadikan penduduk kita, penduduk nan melek terhadap kebudayaan dan kesenian, bukan hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri," lanjut dia.
JWFF 2025 digelar sejak 1-6 Agustus 2025, rangkaiannya terdiri dari parade saat car fee day (CFD) di Bundaran HI, Minggu (3/8), penampilan di Senayan Park, berjamu ke sekolah di Jakarta, hingga berekreasi di Taman Mini Indonesia Indah dan Ancol.
"Semuanya bebas untuk dinikmati oleh seluruh penduduk Jakarta, maupun warga-warga dari luar Jakarta nan datang ke Jakarta," tutur Chico.
Kegiatan untuk mendukung terciptanya perdamaian dunia melalui seni dan budaya rakyat. Diketahui ada enam delegasi nan dilibatkan, ialah Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Bulgaria, Rusia dan India.
"Kegiatan seperti ini diharapkan oleh Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur untuk bisa mendatangkan turis alias visitor lokal, maupun mancanegara nan tentunya bakal meningkatkan perekonomian Jakarta," imbuhnya.
(ond/rfs)