ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara mengenai relokasi pedagang burung di Jalan Barito, Jakarta Selatan. Pramono menyebut para pedagang di Barito sudah menyetujui proses relokasi tersebut.
"Mereka sudah tanda tangan untuk segera keluar dan mereka sendiri nan menandatangani," kata Pramono Anung di parade JWFF 2025 di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (3/7/2025).
Pramono mengatakan proses relokasi bukan untuk kepentingan perseorangan melainkan kepentingan publik. Dia mengatakan para pedagang Barito sudah bersedia untuk direlokasi kapanpun.
"Mereka sudah menandatangani itu lantaran memang, ini kan bukan untuk kepentingan perseorangan, ini kepentingan publik dan mereka ketika mau menempati tempat itu, mereka sudah menandatangani itu. Dan mereka bersedia kapan saja di inikan, dan ini kan kita juga udah menyiapkan relokasinya, kemudian kita atur mereka bisa beranjak dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, relokasi para pedagang burung di Jalan Barito dilakukan lantaran adanya proyek penggabungan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. Taman ini memerlukan area nan bersih dari aktivitas jual beli.
"Untuk menggabungkan tiga taman tadi ya memang kudu ada dan memang itu milik pemerintah DKI, dan kudu dibersihkan," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di area Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7).
Pramono menyebut sudah memberi pengarahan kepada Wali Kota Jakarta Selatan agar melakukan pendekatan persuasif kepada para pedagang burung. Relokasi bakal dilakukan dengan negosiasi dan penyiapan letak alternatif.
"Saya sudah sampaikan ke Wali Kota Jakarta Selatan untuk dilakukan negosiasi, duduk bersama, ditawarkan pengganti mereka dipindahkan di mana, agar mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu," jelasnya.
3 Taman Digabung Diberi Nama 'Taman Bendera Pusaka'
Pemprov DKI Jakarta memberi nama 'Taman Bendera Pusaka' untuk tiga taman nan digabung. Awalnya nama taman itu bakal diberi nama 'Taman ASEAN', tapi batal.
"Iya (Bukan Taman ASEAN). Untuk seandainya Taman ASEAN, lantaran waktunya kudu tahun ini kita kejar, perlu birokrasi nan panjang, perlu persetujuan antarnegara. Harus butuh waktu," kata Fajar.
Fajar menyebut penamaan Taman Bendera Pusaka ini bakal digunakan hanya untuk sementara waktu. Dia menyampaikan Taman Bendera Pusaka ini nantinya diharapkan menjadi area nan terhubung sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk menikmatinya.
"Lebih menjadi satu titik area nan connecting, jadi area integrated Blok M sajalah, gitu. Nanti penggabungannya kan ada Taman Literasi, Taman Bendera Pusaka. Hanya (sebagai) area connecting saja," ucapnya.
Adapun prosesi peletakan batu pertama bakal dilaksanakan 8 Agustus nanti. Prosesi ini bakal menandai mulai dilakukannya penggabungan tiga taman tersebut.
(rdp/rdp)