Potret Dari Udara Kota Bekasi Yang 'lumpuh' Karena Banjir Parah

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bekasi -

Banjir besar terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Air tampak merendam permukiman penduduk serta jalanan.

Berdasarkan foto pantauan udara nan diperoleh dari BNPB, Selasa (4/3/2025), tampak sungai meluap dan merendam rumah-rumah serta jalan di sekitarnya.

Daratan di sekitar sungai dipenuhi air berwarna cokelat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat banjir lain terjadi di Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi Selasa (4/3)-(Pusdatin BNPB)Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi Selasa (4/3)-(Pusdatin BNPB)

BPBD Kota Bekasi juga mulai mendistribusikan bantuan. Petugas BPBD juga mengevakuasi warga.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan ada delapan kecamatan di Kota Bekasi nan terdampak banjir. Ia menyebut permukiman, instansi pemerintahan, dan jalan utama tergenang banjir, sehingga hari ini Kota Bekasi disebut 'lumpuh'.

"Dari 12 kecamatan, nan terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk instansi pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, lantaran kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri Adhianto.

Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi Selasa (4/3)-(Pusdatin BNPB)Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi Selasa (4/3)-(Pusdatin BNPB)

Tri Adhianto menyampaikan perihal itu rapat koordinasi berbareng Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno nan digelar secara daring. Tri Adhianto mengatakan, sejak semalam, banjir melanda Kota Bekasi akibat hujan deras.

Daerah terdampak parah terdapat di sepanjang sungai nan melintasi Bekasi, terutama pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. Dia menyebut ketinggian air banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan banjir pada 2016 dan 2020.

Dia mengatakan ketinggian air ada nan mencapai 8 meter. Adapun penyebab banjir ada nan disebabkan melimpasnya air dari tanggul nan telah dibangun BWSCC.

"Memang ketinggian air itu lebih dari 8 meter, sehingga kondisi nan ada adalah kemudian melimpas dari tanggul-tanggul nan memang sudah dibangun oleh BWSCC sampai tahun lalu. Nah, tetapi juga, di sepanjang kali itu memang tetap banyak juga patahan-patahan dan juga tanggul nan belum terbangun. Sehingga memang dampaknya menjadi sangat luar biasa," kata Tri Adhianto.

(haf/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu