Pramono Sebut Indeks Kemacetan Jakarta Menurun, Nomor Satu Bandung

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut berasas survei dari Tomtom, indeks tingkat kemacetan di Jakarta semakin menurun.

Berdasarkan survei tersebut, Jakarta mengalami penurunan ranking dari nan sebelumnya sebagai kota dengan ranking nomor satu termacet se-Indonesia pada 2023 menjadi menjadi ranking lima saat ini.

"Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta," kata Pramono di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (4/7/2025).

Pramono mengatakan, penurunan nomor kemacetan tersebut dikarenakan peningkatan akomodasi transportasi publik. Salah satunya dengan kehadiran Transjabodetabek.

Pramono menjelaskan, ke depannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melakukan pertimbangan mengenai penambahan rute-rute baru Transjabodetabek, terutama rute nan padat alias mempunyai banyak peminat.

"Memang semua ini kita simulasi sebelumnya, kita hitung kepadatan nan ada. nan paling krusial adalah konektivitas ini harapannya bisa membantu masyarakat darimana pun ke Jakarta. Mereka bisa menggunakan transportasi publik," ungkapnya.

Ia pun menargetkan jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31 persen. Kini, Pramono menjelaskan penggunaan transportasi umum di Jakarta baru mencapai nomor 21 persen.

"Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya mentargetkan dengan Dirut Transjakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen (kenaikan jumlah pengguna),"tuturnya.

Pramono mengatakan, andaikan nantinya sasaran itu bisa tercapai, maka perencanaan Jakarta ke depan untuk mengatasi kemacetan bakal dilakukan lebih perincian lagi.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan, jumlah penumpang Transjakarta dari waktu ke waktu pun mengalami peningkatan. Diketahui, jumlah penumpang Transjakarta pada tahun 2024 ialah 371,4 juta meningkat pesat dibandingkan tahun 2023 nan hanya 285 juta dan 2022 sebanyak 191 juta.

Artinya, kata Pramono, fans transportasi umum, khususnya Transjakarta sudah sangat baik. Sebab akomodasi Transjakarta nan sekarang juga tersedia Transjabodetabek sudah cukup bersih dan nyaman.

"Semua nan sudah naik itu memberikan apresiasi lantaran bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya," ucapnya.

Hanya saja persoalannya, lanjut Pramono, konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh. Sehingga, salah satu upaya nan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan menambah rute-rute termasuk ke wilayah penyangga.

Misalnya adalah rute Transjabodetabek ke arah Bekasi nan dikatakan Pramomo termasuk wilayah nan memberikan konstribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

"Kami sungguh berambisi mudah-mudahan penduduk Bekasi dengan adanya banyak pengganti ini termasuk kelak KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini bakal membikin orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik," imbuhnya.

(bel/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini