Presiden Lebanon Tolak Normalisasi Hubungan Dengan Israel

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Presiden Lebanon Joseph Aoun mengesampingkan prospek normalisasi hubungan dengan Israel untuk saat ini. Meski begitu dia mengungkapkan angan bakal hubungan tenteram dengan negara nan tetap menduduki sebagian Lebanon selatan tersebut.

Pernyataan Aoun pada Jumat (11/7) waktu setempat ini merupakan reaksi resmi pertama terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pekan lalu, nan menyampaikan minat negaranya untuk menormalisasi hubungan dengan Lebanon dan Suriah.

Aoun "membedakan antara perdamaian dan normalisasi," menurut pernyataan nan dibagikan oleh kepresidenan Lebanon.

"Perdamaian berfaedah tidak adanya perang, dan inilah nan krusial bagi kami di Lebanon saat ini. Mengenai rumor normalisasi, saat ini perihal tersebut bukan bagian dari kebijakan luar negeri Lebanon," kata presiden Lebanon tersebut di hadapan delegasi dari lembaga kajian Arab, dilansir dari Al Arabiya dan AFP, Sabtu (12/7/2025).

Lebanon dan Suriah secara teknis telah bertempur dengan Israel sejak tahun 1948. Pemerintah Suriah pun mengatakan bahwa pembicaraan tentang normalisasi dengan Israel tetap "prematur."

Seorang pejabat Lebanon, nan meminta identitasnya dirahasiakan lantaran sensitivitas rumor ini, mengatakan kepada AFP, bahwa Aoun merujuk pada kembalinya gencatan senjata tahun 1949 antara kedua negara, nan ditandatangani setelah perang Arab-Israel pertama.

Pejabat tersebut mengatakan Lebanon "tetap berkomitmen pada inisiatif perdamaian Arab 2002," nan menawarkan perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab dengan hadiah penarikan pasukannya dari wilayah nan telah didudukinya sejak 1967.

"Tidak seorang pun, baik Amerika maupun Arab, nan mengusulkan normalisasi dengan Israel kepada kami," kata pejabat tersebut.

Aoun telah meminta Israel untuk mundur dari lima titik di dekat perbatasan Lebanon nan tetap didudukinya. Israel diwajibkan untuk mundur sepenuhnya dari Lebanon selatan berasas gencatan senjata November lalu, nan bermaksud untuk mengakhiri perangnya dengan golongan Hizbullah nan didukung Iran.

Aoun mengatakan bahwa pasukan Israel di Lebanon "menghalangi pengerahan penuh tentara hingga ke perbatasan nan diakui secara internasional."

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Hizbullah kudu menarik para petempurnya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan dengan Israel, sehingga hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB nan boleh berada di wilayah tersebut.

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini