ARTICLE AD BOX
loading...
Presiden Donald Trump menunjuk Letnan Jenderal (Purn) Dan Razin Caine untuk menjadi Ketua Kepala Staf Gabungan (CCJS) alias Panglima Militer baru Amerika Serikat. Foto/USAF
WASHINGTON - Presiden Donald Trump menunjuk Letnan Jenderal (Purn) Dan "Razin" Caine untuk menjadi Ketua Kepala Staf Gabungan (CCJS) alias Panglima Militer baru Amerika Serikat (AS).
Pensiunan jenderal bintang tiga itu bakal menggantikan Jenderal Charles CQ Brown nan telah dipecat sebagai CCJS.
Penunjukan Caine tetap memerlukan konfirmasi Senat AS. Jika disetujui, dia bakal menjadi jenderal aktif lagi dan kemungkinan pangkatnya naik menjadi jenderal bintang empat.
"Jenderal Caine adalah pilot ulung, master keamanan nasional, pengusaha sukses, dan 'pejuang perang' dengan pengalaman operasi unik dan antarlembaga nan signifikan," tulis Trump dalam sebuah posting di Truth Social nan mengumumkan pencalonan tersebut, seperti dikutip Fox News, Minggu (23/2/2025).
Baca Juga
Profil Jenderal Dan “Razin” Caine
Jenderal Caine lulus dari Institut Militer Virginia pada tahun 1990. Dia kemudian menerbangkan lebih dari 2.800 jam dengan F-16, termasuk misi pada tanggal 11 September 2001, ketika dia bergegas untuk mencegat pesawat nan berpotensi dibajak di atas Washington.
Antara tahun 2005 dan 2016, Caine memegang peran di Departemen Pertanian dan Dewan Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih sebelum menjabat sebagai kepala asosiasi urusan militer Badan Intelijen Pusat (CIA).
Menurut riwayat hidup resmi Angkatan Udara, Caine adalah personil paruh waktu Garda Nasional dan "seorang pengusaha dan penanammodal serial" dari tahun 2009 hingga 2016. Dia pernah bekerja di Irak pada tahun 2018-2019.
Menurut The New York Times, mengutip mantan koleganya, Caine juga merupakan kepala asosiasi untuk urusan militer di CIA dari tahun 2021 hingga 2024, bekerja sebagai penghubung utama ke Pentagon dan bekerja dengan militer pada beberapa program dan operasi nan sangat rahasia.
Menurut Reuters, bulan lampau Caine berasosiasi dengan perusahaan modal ventura nan dikenal sebagai Shield Capital. Profil LinkedIn-nya menunjukkan bahwa mulai bulan lalu, dia juga bekerja sama dengan dua perusahaan investasi lainnya.