ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat secara tertutup dengan Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah. Komisi III mendalami kasus Pertamina hingga impor gula dalam rapat tersebut.
"Pertamina, tadi sih bukan, bukan, dia menyampaikan saja bahwa pembaruan mengenai penegakan norma nan dilakukan oleh Kejaksaan. Impor gula, Pertamina, terus timah," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni di gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Namun, Sahroni belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus-kasus nan didalami Komisi III. Sahroni mengatakan Jampdisus baru menyampaikan laporan-laporan awal.
"(Kasus impor gula Tom Lembong) belum-belum, hanya dia tadi udah laporan. Cuman kan lagi dibahas dulu nih," ujarnya.
Rapat Komisi III DPR berbareng Jampidsus diketahui digelar secara tertutup. Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Rano Al Fath.
Mulanya Rano meminta persetujuan kepada personil soal rapat bakal digelar tertutup alias terbuka. Rano mengatakan tetap terdapat perkara-perkara nan dam proses investigasi dan penyelidikan.
Rano menanyai satu per satu perwakilan fraksi-fraksi di Komisi III. Mayoritas fraksi mengusulkan rapat digelar tertutup. Hanya Fraksi PAN nan meminta rapat digelar terbuka.
"Dari Fraksi PAN menginginkan rapat ini terbuka, dan jika ada hal-hal nan dianggap penting, kemudian dinyatakan tertutup," ujar perwakilan Fraksi PAN.
Rano mengatakan kebanyakan fraksi meminta agar rapat digelar tertutup. Akhirnya, disepakati rapat mengenai penanganan perkara-perkara pemberantasan korupsi nan menarik perhatian publik ini digelar tertutup.
"Baik, jadi begini saja, ini kan sebagian besar mengharapkan tertutup, kita buat rapat tertutup. Kalau ada sesuatu nan memang sifatnya terbuka, bisa kita sampaikan opsi terbuka, tapi hari ini kita bikin agenda rapat tertutup ya," ujar Rano.
(amw/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu