ARTICLE AD BOX
Tel Aviv -
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melontarkan peringatan terbaru untuk golongan Hamas. Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas bakal menghadapi akibat nan "tak bisa dibayangkan" jika mereka tidak membebaskan sandera nan tetap ditahan di Jalur Gaza.
"Saya katakan kepada Hamas: Jika Anda tidak membebaskan para sandera kami, bakal ada akibat nan tak bisa Anda bayangkan," ucap Netanyahu dalam pidato terbaru di hadapan parlemen Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (4/3/2025).
Pidato itu disampaikan ketika negosiasi membahas kelanjutan gencatan senjata Gaza terhenti.
Peringatan Netanyahu ini disampaikan sehari setelah Israel memblokir aliran support kemanusiaan ke Jalur Gaza. Tahap pertama gencatan senjata Gaza nan berjalan selama enam pekan, telah memungkinkan lonjakan pasokan makanan penting, tempat tinggal dan support medis usai pertempuran 15 bulan.
Langkah tersebut diambil Israel ketika perundingan mengenai perpanjangan gencatan senjata Gaza tampaknya menemui jalan buntu, setelah tahap pertama berhujung pada akhir pekan lalu.
Di bawah tahap pertama gencatan senjata, Hamas dan militan Gaza lainnya membebaskan 25 sandera dalam keadaan hidup dan menyerahkan delapan jenazah sandera sebagai hadiah atas pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Dari 251 sandera nan ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 58 sandera di antaranya tetap berada di Jalur Gaza, termasuk 34 orang nan menurut militer Israel, telah tewas.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Pada Minggu (2/3), Israel mengumumkan support untuk perpanjangan gencatan senjata Gaza hingga pertengahan April, seperti nan diusulkan oleh utusan unik Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, orang kepercayaan Presiden Donald Trump.
Namun Hamas berulang kali menolak perpanjangan tersebut, dan lebih memilih transisi ke tahap kedua gencatan senjata Gaza, nan diperkirakan bakal mengakhiri perang secara lebih permanen.
Laporan media lokal Israel menyebut Netanyahu berencana memberikan "tekanan maksimum" terhadap Hamas untuk menerima perpanjangan tahap pertama gencatan senjata Gaza berasas persyaratan nan diajukan Tel Aviv.
Menurut televisi publik Israel, Kan, otoritas Tel Aviv telah menyusun rencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas pekan ini, di bawah skema berjudul "Rencana Neraka". Rencana itu mencakup tindak lanjut keputusan memblokir support kemanusiaan dengan memindahkan masyarakat dari Jalur Gaza bagian utara ke selatan, menghentikan pasokan listrik, dan dimulainya kembali pertempuran skala penuh.
Surat berita Israel Hayom, secara terpisah, melaporkan bahwa Netanyahu "ingin memanfaatkan semua kemungkinan untuk membebaskan para sandera sebelum kembali berperang".
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu