Tony Blair Institute Terlibat Proyek Pembersihan Etnis Gaza Riviera Trump

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Foto/tasnim

GAZA - Tony Blair Institute (TBI) terlibat dalam apa nan diyakini banyak orang sebagai cetak biru untuk pembersihan etnis Gaza. Kabar itu muncul menyusul pengungkapan bahwa lembaga nan didirikan mantan Perdana Menteri Inggris tersebut berperan-serta dalam proyek perencanaan pascaperang nan kontroversial nan mengusulkan pemindahan massal penduduk Palestina.

Rencana pemindahan penduduk Gaza itu pertama diungkap oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Rincian keterlibatan TBI terungkap dalam investigasi Financial Times. Terungkap bahwa skema tersebut, nan dikembangkan pengusaha Israel dan dimodelkan oleh Boston Consulting Group (BCG), mencakup insentif ekonomi untuk secara paksa “merelokasi” hingga separuh juta penduduk Palestina dan mengubah wilayah kantong nan terkepung itu menjadi area investasi mewah nan dijuluki “Gaza Riviera”.

BCG mengembangkan model finansial nan memperkirakan biaya pemindahan hingga 500.000 penduduk Palestina dari Gaza sebagai bagian dari proyek nan secara internal diberi label “Aurora”.

Pemodelan tersebut mencakup apa nan disebut "paket relokasi" senilai sekitar USD9.000 per orang, nan dibingkai sebagai sukarela tetapi secara luas dikutuk sebagai skema terselubung untuk memindahkan masyarakat Gaza.

Pada saat nan sama, staf dari TBI dikatakan telah berperan-serta dalam grup pesan dan panggilan perencanaan tempat mereka mengedarkan proposal internal untuk transformasi ekonomi Gaza pascaperang.

Ini termasuk visi "Gaza Riviera", pulau-pulau buatan nan dimodelkan pada pembangunan Dubai, area perdagangan berbasis blockchain, dan pusat manufaktur dengan pajak rendah.

Meskipun TBI kemudian menjauhkan diri dari rencana akhir, partisipasinya nan terdokumentasi telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang keterlibatannya dalam upaya merekayasa ulang demografi Gaza dengan kedok rekonstruksi.

Menurut FT, BCG dipekerjakan pada Oktober 2024 oleh Orbis, kontraktor nan berbasis di Washington, untuk membantu mendirikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) nan kontroversial.