ARTICLE AD BOX
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya "sangat tidak senang" dengan percakapan telepon terbarunya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas perang Ukraina. Trump menyebut sang pemimpin Rusia itu hanya mau "terus membunuh orang".
Trump, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), juga mengisyaratkan Washington bakal memperketat sanksi-sanksi untuk Moskow.
"Ini situasi nan sangat sulit. Saya mengatakan kepada Anda bahwa saya sangat tidak senang dengan percakapan telepon saya dengan Presiden Putin. Dia mau bertindak lebih jauh, terus membunuh orang-orang, itu tidak baik," ucap Trump saat berbincang kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One.
Trump kemudian mengisyaratkan bahwa dirinya mungkin akhirnya siap untuk memperketat sanksi-sanksi terhadap Rusia, setelah menahan diri selama enam bulan terakhir saat dia berupaya keras membujuk Putin untuk mengakhiri perang.
"Kami berbincang banyak soal sanksi. Dia memahami bahwa hukuman itu mungkin bakal terjadi," kata Trump.
Dalam pernyataannya, Trump menambahkan bahwa dirinya juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (4/7), nan disebutnya sebagai "panggilan telepon nan sangat strategis".
Pembicaraan via telepon antara Trump dan Zelensky ini dilakukan saat kekhawatiran meningkat di Ukraina tentang pengiriman support militer AS.
Simak buletin selengkapnya di laman berikutnya.
Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dirinya dan Trump telah sepakat untuk bekerja guna "memperkuat" pertahanan udara Ukraina, menyusul serangan drone dan rudal terbesar Rusia dalam invasi militer nan berjalan sejak Februari 2022 lalu.
Trump, dalam pernyataannya, mengatakan dirinya juga telah membahas pengiriman rudal pencegat Patriot ke Ukraina dalam percakapan telepon terpisah dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Jumat (4/7), meskipun dia belum setuju untuk melakukannya.
Disebutkan oleh Trump bahwa Merz "merasa mereka kudu dilindungi".
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini