Bpjs Kesehatan Borong 6 Penghargaan Di Ajang Idti Awards 2025

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

BPJS Kesehatan borong penghargaan di arena Indonesia Digital Technology and Innovation (IDTI) Awards 2025. Setidaknya ada enam penghargaan nan diraih dalam arena tersebut.

Adapun detailnya, secara kelembagaan, BPJS Kesehatan meraih empat penghargaan dengan predikat platinum diantaranya Best Overall Digital Transformation of The Year 2025, Best Cybersecurity Initiative of The Year 2025, Best Regulatory Compliance & Data Privacy of The Year 2025, dan Best Digital Partnership & Collaboration of The Year 2025.

Sementara itu, dua penghargaan lainnya diberikan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti sebagai Best CEO in Digital Transformation of the Year 2025 dan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan sebagai Best CIO/CTO in Digital Transformation of the Year 2025.

Ghufron mengatakan penghargaan nan didapat membuktikan kesungguhan BPJS Kesehatan dalam pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses. Serta sebagai upaya BPJS Kesehatan meningkatkan efisiensi hingga memberikan wajah baru pelayanan nan lebih mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN.

"Transformasi digital bukan sekadar inovasi, tetapi sebuah lompatan besar dalam langkah kami melayani peserta JKN. Penghargaan ini menjadi semangat dan motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan jasa kesehatan nan adaptif, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan zaman," kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

"Kami berkomitmen menjadikan teknologi sebagai jembatan untuk mendekatkan jarak antara peserta dengan jasa kesehatan nan berkualitas," sambung Ghufron.

Ghufron menyebut BPJS Kesehatan bakal mengembangkan ekosistem digital untuk memperluas jangkauan jasa bagi peserta JKN. Salah satu upaya nan terus dilakukan dengan melakukan pengembangan aplikasi Mobile JKN nan sekarang bisa memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan hanya dalam genggaman.

Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses beragam jasa secara berdikari dan real time. Adapun jasa nan bisa dinikmati dari aplikasi itu ialah mulai dari pendaftaran peserta, perubahan data, cek status kepesertaan, antrean online di akomodasi kesehatan, pemilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), konsultasi master melalui fitur telemedicine, dan skrining riwayat kesehatan.

"Aplikasi Mobile JKN ini seperti one stop service lantaran di dalamnya ada banyak sekali fitur nan bisa dimanfaatkan secara berdikari oleh peserta JKN. Misalnya, peserta bisa ambil nomor antrean online waktu berobat ke akomodasi kesehatan. Dulu antrenya bisa sampai 6 jam, tapi sekarang dengan adanya sistem antrean online, kita pangkas waktu tunggu peserta jadi 2,5 jam, apalagi lebih cepat," tutur Ghufron.

Sementara itu, Edwin Aristiawan mengungkapkan bahwa penemuan nan dikembangkan BPJS Kesehatan berdasarkan pada kebutuhan peserta. Melalui transformasi mutu layanan, pengelolaan teknologi info diharapkan dapat mendorong terciptanya pelayanan nan memudahkan bagi peserta.

"Bukan hanya itu, keberhasilan ini menunjukkan upaya nan dilakukan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam jasa kesehatan," ujar Edwin.

Dia mengatakan BPJS Kesehatan bakal terus memberikan solusi nan relevan dan adaptif terhadap kebutuhan peserta. Selain itu, penghargaan ini juga menjadi pendorong bagi BPJS Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan melalui teknologi digital.

"Harapan kami, peserta JKN bakal semakin mudah dalam menjangkau jasa kesehatan. Melalui ekosistem digital nan terus dibangun, kami mau menghadirkan jasa nan tidak hanya efisien dan praktis, tetapi juga berdasarkan kebutuhan peserta. Digitalisasi bukan berfaedah menyulitkan, tetapi justru memastikan peserta mendapatkan kepastian dan kemudahan jasa kesehatan nan dibutuhkan," tutup Edwin.

(ega/ega)