ARTICLE AD BOX
loading...
Kesepakatan perdamaian Ukraina dan Rusia bakal terwujud dalam beberapa hari. Foto/X
MOSKOW - Presiden AS Donald Trump optimis bahwa perjanjian tenteram untuk mengakhiri bentrok Ukraina dapat dicapai dalam beberapa hari. Itu diungkapkan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Berbicara kepada wartawan pada Sabtu, Leavitt menekankan bahwa pemerintahan Trump tetap berkomitmen untuk segera mengakhiri konflik, nan bakal memasuki tahun keempatnya.
Presiden dan timnya sangat konsentrasi pada negosiasi nan berkepanjangan dengan kedua belah pihak dalam perang ini untuk mengakhiri konflik, dan presiden sangat percaya [bahwa] kita dapat menyelesaikannya minggu ini," kata Leavitt, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir RT.
Menurut Leavitt, Trump "sangat percaya bahwa Rusia bersedia membikin kesepakatan, dan dia berjuang untuk membikin kesepakatan." Ia menambahkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz "akan bekerja sepanjang akhir pekan untuk mendapatkan kesepakatan dan mengakhiri bentrok ini di Ukraina."
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
Trump mau AS "mendapatkan kembali" duit nan dihabiskan untuk Ukraina Baca selengkapnya Trump mau AS "mendapatkan kembali" duit nan dihabiskan untuk Ukraina Ketika ditanya apakah pertemuan puncak potensial antara Trump dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin dapat berjalan di Arab Saudi alias letak lain, Leavitt menolak memberikan rincian. "Saya tidak punya perincian alias referensi apa pun saat ini," katanya.
Leavitt juga mencatat bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan potensial nan memberikan akses AS ke sumber daya mineral krusial Ukraina. "Ini bakal mendapatkan kembali dolar pajak Amerika, dan ini juga bakal menjadi kemitraan ekonomi nan dahsyat antara Amerika Serikat dan juga bagi rakyat Ukraina, saat mereka membangun kembali negara mereka setelah perang sadis ini."
Pemerintahan Trump telah berupaya mendapatkan 50% saham di deposit mineral tanah jarang Ukraina, nan dilaporkan berbobot sekitar USD500 miliar, sebagai hadiah atas support militer dan ekonomi AS nan berkelanjutan. Namun, Vladimir Zelensky dari Ukraina telah menolak tawaran awal tersebut, dengan argumen kekhawatiran atas kurangnya agunan keamanan konkret dari AS.
Komentar Leavitt juga muncul setelah pembicaraan tingkat tinggi antara diplomat AS dan Rusia di Arab Saudi, nan bermaksud untuk memulihkan hubungan bilateral dan membuka jalan bagi pertemuan puncak Trump-Putin dan penyelesaian bentrok Ukraina. Negosiasi tersebut secara unik mengecualikan perwakilan Ukraina dan Uni Eropa.
Berbicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif pada hari Sabtu, Trump mengatakan bahwa dia percaya bahwa "kita cukup dekat" dengan kesepakatan mengenai Ukraina.
Rusia telah mengesampingkan pembekuan konflik, bersikeras bahwa mereka menginginkan penyelesaian krisis secara permanen. Moskow telah mengatakan bahwa perihal ini dapat terjadi jika Ukraina berkomitmen pada netralitas, demiliterisasi, denazifikasi, dan mengakui realitas teritorial di lapangan.
(ahm)