Inovasi 'mtc' Kompol Avani Permudah Warga Tunggu Berkas Kendaraan Di Mana Saja

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Warga Jawa Timur (Jatim), khususnya Kota Surabaya, nan mengurus sendiri surat kendaraan dua tahun terakhir ini pastinya banyak nan sudah punya pengalaman dengan situs Monitoring Tracking Checklist (MTC) di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). Aplikasi MTC merupakan penemuan dari mantan Paur Samsat Surabaya Barat, Kompol Avani Erliansyah.

Sosok Kompol Avani diusulkan pembaca , Chessa Karisma, sebagai kandidat Hoegeng Awards 2025 di tautan ini. Disebutkan Kompol Avani membikin penemuan aplikasi MTC nan dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan perpanjangan pajak kendaraan.

"Dengan adanya aplikasi tersebut, masyarakat tidak perlu menunggu lama di Samsat. Karena andaikan telah selesai pengurusannya, bakal ada notifikasi dan aplikasi tersebut tetap digunakan hingga saat ini," tulis Chessa Karisma dalam blangko digital Hoegeng Awards 2025, Selasa (18/2/2025).

Sementara itu penduduk Bernama Novaldi Anjas Trisubandi (21), nan juga pernah memanfaatkan jasa situs MTC, menceritakan pengalamannya. Dia menggunakan website MTC di Samsat Bojonegoro.

"(Tanggal) 25 Januari itu waktu pertama datang, saya kan urus pajak lima tahunan, tukar pelat motor, saya kan urus di Samsat Bojonegoro. Saya dibantu petugas, disuruh duduk duu, lampau saya dikasih kertas. Nah setelah itu saya disuruh scan barcode," cerita Novaldi.

"Setelah scan barcode, muncul MTC di HP, jadi berbasis website. Di web itu kita tahu urutannya berkas kita sudah sampai mana prosesnya. Makanya saya terbantu waktu itu," sambung Novaldi.

Monitoring Tracking Checklist (MTC)Monitoring Tracking Checklist (MTC) Foto: dok. istimewa

Novaldi menuturkan petugas kepolisian di samsat tersebut mengimbau dia dan penduduk lainnya untuk menggunakan MTC. Bagi Novaldi aplikasi MTC membikin penduduk tak perlu antre lama-lama di Samsat.

"Kaya kita pesan paket di JNE, jadi ada keterangannya itu berkas sudah sampai di tahap mana, tahap mana," ucap Novaldi.

"Ngga perlu antre, lezat juga. Biasanya kanm kita duduk lama, nungguin berkas. Alhamdulillah," imbuh dia.

Apa itu MTC?

menghubungi Kompol Avani dan mendalami soal inovasinya, nan sekarang bertindak di seluruh samsat di jejeran Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim. Perwira menengah Polri nan sekarang menjabat sebagai Kasubbag Mutasi Jabatan Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jatim ini mengatakan MTC dibuat untuk meningkatkan pelayanan dengan mempermudah masyarakat mengurus surat-surat kendaraan bermotor.

"Pemohon datang ke Samsat, lampau ke loket 1 untuk menyerahkan berkas kendaraannya. Petugas loket lampau memberi pemohon kertas barcode," jelas Kompol Avani.

Dia menuturkan pemohon tinggal melakukan scan barcode dengan kamera ponselnya. Nanti secara otomatis, ponsel pemohon bakal masuk ke website MTC.

"Barcode pemohon satu dengan lainnya berbeda-beda. Jadi barcode itu langsung menghubungkan dengan website nan sudah memuat info pemohon," ujar dia.

Kompol Avani menyebut setelah dipastikan HP terkoneksi dengan situs, pemohon dapat menunggu sembari melakukan aktivitas lainnya. Nantinya website bakal memberikan notifikasi di ponsel jika berkas sudah selesai dan siap diambil.

"Di web dapat terlihat misalnya, proses berkas di loket 1 selesai, proses di poscek bentuk selesai. Terakhir ada notifikasi HP, 'ting', itu pengambilan berkas serta pembayaran pajak dan PNBP," jelas Kompol Avani.

Monitoring Tracking Checklist (MTC)Monitoring Tracking Checklist (MTC) Foto: dok. istimewa

Dia berambisi hadirnya MTC mengubah pandangan masyarakat tentang urus surat kendaraan. Dengan proses nan mudah, Kompol Avani juga berambisi masyarakat bersedia mengurus sendiri surat kendaraannya.

"Tujuannya merubah kultur di masyarakat kita, bahwa sekarang pelayanan di samsat itu gampang, nyaman, info bisa diakses di mana saja, dan juga angan kami memberantas percaloan," kata dia.

Awal Tercetus Ide MTC

Kompol Avani mengatakan pada awal 2022 terdapat sebuah perintah dari komanndannya mengenai penemuan di bagian pelayanan publik. Dia nan kala itu menjabat sebagai Paur Samsat Surabaya Barat memandang sehari-hari masyarakat menumpuk di ruang tunggu saat mengurus berkas kendaraan.

Kondisi inilah nan mendorong Kompol Avani membikin penemuan di bagian pelayanan pengurusan berkas.

"Pada saat itu juga lagi ada pemutihan, jadi saya lihat tuh fenomenanya itu masyarakat itu menumpuk loket tertentu. Makanya gimana caranya (mengurangi penumpukan orang) lantaran ruang tunggu kita nan terbatas, tempat duduk terbatas," kata Avani.

Avani menyebut penduduk nan menumpuk di ruang tunggu tentunya merasa kurang nyaman, apalagi ada pemohon nan membawa anak. Bahkan saking menumpuknya, sampai ada penduduk nan duduk di bawan lantai.

"Melihat kejadian ini, terutama saat ada pemutihan, saya mengumpulkan tim, kami buat tim pokja mini terdiri dari sekitar 5 sampai 6 orang. Kami sebagai think tank direktorat. Kemudian kita susun apa nan mau kita buat, setelah dari sana baru kita laporkan ke pimpinan," jelas Avani.

"Pimpinan setuju, sistem nan kita buat. Baru kita bergerak membikin aplikasi, koordinasi dengan Dispenda untuk menyediakan TV, printer nan panas itu. Vendor itu menyediakan server. Ada juga tim IT nan meng-coding dari IT Lantas berbareng vendor server," sambung dia.

Avani menjelaskan dia sengaja mengonsepkan bentuk MTC berupa website. Menurutnya jika aplikasi MTC kudu diunduh di OS alias Ios, dia cemas tak efisien dan efektif dari segi waktu. Sebulan lamanya dipersiapkan akhirnya MTC launching pertama kali di empat Samsat di wilayah Surabaya.

"Jadi dengan MTC, dia hanya anter berkas saja, ngeceknya bisa lewat HP. Mau ditinggal ke kantin, jemput anak sekolah dulu, tinggal ngopi, nggak masalah. Kenapa di web? Karena jika di OS (Android) alias aplikasi semacamnya, kelak suruh orang download kan butuh waktu lagi," ungkap Avani.

"Kalaupun di-download kan keperluan urus pajak kendaraan setahun sekali, tidak setiap bulan. Jadi mudahnya ya di web, tidak perlu download-download aplikasi OS alias IOS," lanjut Avani.

(aud/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu