ARTICLE AD BOX
loading...
Jenazah penduduk Palestina dibawa ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli setelah serangan Israel di lingkungan Sabra di Kota Gaza, Gaza pada 12 November 2024. Foto/Mahmoud ?sleem/Anadolu Agency
TEL AVIV - Pendudukan Israel saat ini menahan jenazah 676 penduduk Palestina di "pemakaman angka" dan lemari es, menurut Kampanye Nasional untuk Pengambilan Jenazah Korban Perang Palestina.
Kampanye Nasional melaporkan otoritas pendudukan Israel tetap menahan jenazah tiga penduduk Palestina nan tewas pada Selasa pagi (11/3/2025) di Jenin.
Dengan demikian, jumlah total jenazah Palestina nan ditahan di akomodasi tersebut menjadi 676, termasuk jenazah 71 tahanan, 60 anak-anak, dan sembilan wanita.
Yang disebut "Pemakaman Angka" adalah kuburan tanpa tanda nan dibatasi dengan batu, masing-masing mempunyai pelat logam dengan nomor, bukan nama almarhum.
Angka-angka tersebut sesuai dengan berkas-berkas perseorangan nan disimpan oleh otoritas keamanan Israel
Pada bulan September 2019, Mahkamah Agung Israel memutuskan komandan militer dapat menahan sementara jenazah Palestina nan dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel untuk kemungkinan digunakan sebagai "alat tawar-menawar" dalam negosiasi di masa mendatang.
Kampanye Nasional juga mengungkapkan beberapa jenazah berasal dari tahun 1960-an dan 1970-an.
Namun, info kampanye tersebut tidak mencakup jenazah nan ditahan dari Jalur Gaza lantaran kurangnya info nan akurat, meskipun info tersebut mendokumentasikan pengembalian 325 jenazah dari Gaza oleh otoritas pendudukan Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, 48.380 penduduk Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dalam genosida Israel di Gaza.
Perjanjian gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan kampanye pengeboman Israel nan telah menyebabkan kerusakan luas dan meninggalkan wilayah kantong Palestina tersebut dalam reruntuhan.
Israel sejak itu melancarkan serangan ke Tepi Barat nan menewaskan lebih dari 60 penduduk Palestina dan memaksa lebih dari 40.000 orang mengungsi.
(sya)