Makna Anugerah Adat Ingatan Budi Yang Diberikan Lam Riau Ke Kapolri

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pekanbaru -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Bukan sekadar seremoni, pemberian hidayah budaya ini merupakan corak penghormatan nan mendalam kepada nilai budi dalam budaya dan budaya Melayu.

Prosesi pemberian Anugerah Adat Ingatan Budi ini digelar di Balai Adat Melayu, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025). Prosesi ini dilakukan dengan memasangkan tanjak, selempang, keris, dan pingat, serta tepuk tepung tawar.

"Anugerah Adat Ingatan Budi ini adalah suatu upaya mewujudkan konsep menebar dan membalas budi dalam masyarakat Melayu Riau," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dalam elu-eluannya.

Sesuai dengan perkembangan zaman, hal-hal nan absurd ini diupacarakan dengan menampilkan beragam ritual Melayu Riau nan tetap segar.

Taufik menjelaskan tanjak sebagai tanda kehormatan, selempang simbol keagungan dan perlindungan, keris sebagai simbol kekuatan.

"Dan kalung pingat sebagai tanda pengikat persaudaraan," imbuhnya.

Setelah itu Jenderal Sigit ditepuk tepung tawari dengan merenjis dan menabur dedaunan dan air serta bertih. "Semuannya mengandung simbol kebaikan. Daun Ati-ati misalnya, melambangkan sikap penuh kehati-hatian, waspada, cermat," katanya.

"Supaya berbicara dengan beradab, agar berbual dengan akal, agar berbincang berkira-kira, agar berbaur secara betul, agar duduk pada nan elok, agar tegak pada nan layak," jelasnya.

Alasan LAMR Beri Anugerah Adat

Sementara itu, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Syaukani Alkarim, memaparkan sejumlah argumen memberikan Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Jenderal Sigit. Dalam pandangan Lembaga Adat Melayu Riau, Kapolri Jenderal Sigit telah banyak melakukan perbuatan bertanam budi secara baik dan berkelanjutan. Tindakan bertanam budi itu dilakukan melalui sejumlah program, beragam inovasi, dan tindakan-tindakan profesional.

"Yang akibat dari kebijakan tersebut sangat banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau," kata Syaukani.

Syaukani kemudian membacakan sejumlah tindak dan perilaku nan dilakukan oleh Jenderal Sigit, baik dalam lingkungan internal Polri maupun dalam menjalankan kebijakannya sebagai Kapolri nan memberikan akibat terhadap masyarakat.

Jenderal Sigit, selama kepemimpinannya dan sesuai arahannya, khususnya di Polda Riau, Polres se-Indonesia menjadikan lembaga adat dan organisasi budaya sebagai mitra untuk berpikir dan sahabat bersanding pikiran.

"Setelah membaca fakta, menyelam di kedalaman perbuatan, serta menelisik kebijakan dan amal nan telah ditunjukkan oleh Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, maka setelah silat kata menutup gelanggang, setelah lisan memutus ucap, setelah berumah dalam musyawarah, setelah akhir membulat dalam pembuluh, setelah kata bertepak dalam mufakat, maka kepada Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Lembaga Adat Melayu Riau seraya menyebut nama Tuhan nan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan takzim mempersembahkan Anugerah Adat Ingatan Budi," tuturnya.

(mei/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini